PAYAKUMBUH, METRO–Hampir satu pekan dirawat di RSUP M Djamil Padang, Awal Tamzi (41), guru SDN 51 Payakumbuh, menghembuskan nafas terakhir, Kamis (17/11) pukul 10.30 WIB. Kabar kematian guru olahraga itu begitu mengejutkan, karena sejak ditemukan tergeletak bersimbah darah di kawasan kampus Unand Payakumbuh, sang guru belum sadarkan diri.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Hasan Basri didampingi Kabid Pendidikan Non Formal dan Informal Tavril Zamri, Jumat (18/11) membenarkan kabar meninggalnya guru olahraga itu. “Setelah shalat Jumat, almarhum Awal Tarmizi panggilan Ujang sudah dikebumikan di pandam perkuburan keluarga di Padang Tiaka Mudik, belakang Resort Payakumbuh,” ujar Hasan Basri.
Hasan Basri mengakui, kasus kecelakaan yang dialami Awal Tarmizi sudah dilaporkan secara resmi oleh pihak keluarga almarhum kepada Pores Payakumbuh. “Pihak keluarga sudah melaporkan kejadian ini kepada polisi, mudah-mudahan segera terungkap penyebab kematian korban, karena dibeberapa bagian tubuh korban ada luka bengkak,” sebutnya.
Sebelumnya, Kepala SDN 51 Payakumbuh Feri Anita, yang dihubungi wartawan mengatakan, saat rekan-rekan guru sesama mengajar di sekolah tersebut pergi menjenguk ke Padang, Awal Tamzi masih belum sadarkan diri. ”Saat kami bezuk, bagian kepala korban mengalami bengkak, dan belum sadarkan diri,” sebutnya.
Feri Anita menambahkan, menurut keterangan istri Awal Tamzi, saat petugas medis hendak memasang kateter, kemaluannya (maaf) memang dalam kondisi terikat tali. ”Memang dari cerita isterinya, diketahui ada beberapa yang janggal,” sebutnya.
Kanit Reskrim Polres Payakumbuh, Ipda Syafri menyebut, bahwa korban diduga terjatuh dari sepeda motor, di kawasan Kampus Fakultas Ekonomi Unand Payakumbuh, Selasa (8/11) siang. Ia membantah jika Awal Tamzi merupakan korban dari aksi kejahatan, termasuk korban begal.
“Tidak benar, korban terjatuh akibat kejahatan. Ia diduga terjatuh dari motor. Memang korban mengalami luka di bagian kepala dan hidung sempat mengeluarkan darah. Korban hingga kini masih dirawat di Padang,” sebutnya.
Ipda Syafri juga menambahkan, untuk memastikan kejadian tersebut, anggotanya telah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian. Ia juga menyebutkan bahwa, sepeda motor dan harta benda korban tidak ada yang hilang saat kejadian, sehingga diperkirakan ia bukan korban dari aksi kejahatan.
”Untuk sepeda motor telah dijemput keluarga korban. Dan tidak ada harta benda korban yang hilang,” jelasnya. (us)














