Inilah drainase tempat hanyutnya seorang Balita, Geni Falco (3), di kawasan Kubu Dalam Parak Karakah, Padang Timur, Padang.
PADANG, METRO–Hujan yang turun dari langit Kota Padang sejak Senin malam hingga Selasa pagi, berujung duka berbuah duka. Seorang security hotel ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa Selasa sore, setelah dihanyutkan banjir saat dia berangkat kerja Selasa subuh. Sementara satu balita hanyut, sekitar pukul 06.30 WIB.
Informasi dihimpun POSMETRO, security yang diketahui bernama Rusdiyanto (24) tersebut ditemukan di bibir pantai Pasir Jambak, Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Kototangah sekitar pukul 15.30 WIB. Kondisinya sudah tidak bernyawa dengan perut yang mengembung akibat banyak dimasuki air.
Penemuan mayat Rusdiyanto ini membuat kaget warga di sekitar lokasi. Pria yang tinggal tidak jauh dari tempat ditemukan tersebut memang sempat dicari oleh warga karena terjatuh saat berangkat kerja sekitar pukul 04.00 WIB. Setelah dilakukan pencarian hingga pagi, tubuh korban tidak kunjung ditemukan.
”Tadi ada warga yang bilang kalau anak saya terjatuh ke sungai karena dia tidak tahu jembatan putus karena banjir saat melintas. Saat itulah, tiba-tiba sepeda motornya masuk ke dalam sungai kecil disana dan dia menghilang,” ucap Rajab (45), ayah korban kepada petugas di lokasi.
Dia juga sama sekali tidak menyangka kalau hari itu adalah hari terakhirnya bertemu sang anak dan tidak ada tanda-tanda sebelumnya. Dia juga sempat panik saat pencarian yang dilakukan oleh warga dari Subuh itu hingga pagi harinya tidak juga ditemukan. “Mungkin Tuhan ada cerita lain. Semoga dia tenang disana,” papar Rajab.
Kapolsek Kototangah Kompol Jon Hendri membenarkan tentang penemuan mayat tersebut. Menurutnya, hujan lebat yang terjadi sejak Senin malam hingga Selasa pagi membuat beberapa kawasan di wilayah itu memang terkena banjir dan aliran sungai pun meningkat. Dari data personel polisi, di kawasan Pasie Nan Tigo, satu jembatan putus.
”Korban ini terjatuh ke dalam sungai yang saat itu beralir deras. Dia tidak tahu kalau jembatannya putus dan tetap melintas. Saat terjatuh, warga berusaha menolong, tapi karena banjir dan hujan lebat, korban akhirnya terbawa arus,” tutur Jon Hendri.
Menurutnya, mengetahui ada orang hanyut, personel kepolisian yang ada di lokasi langsung menghubungi Basarnas Kota Padang, BPBDPK Kota Padang. KSB dan warga untuk melakukan pencarian terhadap korban. Namun, hingga pagi hasilnya nihil. Akhirnya, setelah mencari hingga sore hari, jenazah korban ditemukan tergeletak di pinggir laut tersebut.
”Korban ini terjatuh saat dia hendak pergi shift pagi. Ditambah lagi dengan jalan yang sudah sama rata dengan air. Mudah-mudahan tidak ada korban lagi akibat kejadian banjir ini,” tutur Jon Hendri.
Bocah Hanyut
Sementara itu, anak dari pasangan Dodi dan Yuliarahman, hilang terseret derasnya arus aliran banda bakali di depan rumahnya di kawasan Kubu Dalam Parak Karakah, Kecamatan Padang Timur, Selasa sekitar pukul 06.30 WIB.
Kejadian bermula saat korban, Geni Falco (3 tahun) asyik bermain bersama temannya di bibir banda bakali. Cuaca pada saat itu masih hujan, orang tua balita ini masih sibuk membersihkan rumah yang terendam. Akibatnya, anaknya yang biasa dipanggil Falco ini tidak terawasi. Bocah ini tetap juga asyik bermain bersama temannya.
Hanya sekitar 10 menit lepas dari pengawasan orang tua, teman Falco berteriak. Falco sudah jatuh tergelincir ke dalam aliran arus air drainase. “Saya kira temannya Falco bercanda. Ia berteriak tidak menentu, kemudian saya lanjutkan kembali pekerjaan membersihkan rumah yang sudah tergenang air di ruang tamu,” ucap Dodi, ayah Falco.
Tetapi, temannya itu terus berteriak bahwa Falco terseret air. “Setelah saya keluar dari rumah, saya lihat anak saya memang sudah tidak ada lagi bermain di halaman rumah. Saya tanya balik ke temannya, ia bilang kalau Falco sudah tidak kelihatan lagi akibat deras aliran air,” jelas Dodi.
Mendengar kabar buruk tersebut, rumah yang masih berantakan akibat banjir ditinggalkan begitu saja. Ayahnya pun bergegas mencari dan menyusuri sepanjang bandar aliran air tersebut yang sampai di pertemuan air sungai di Parak Karakah. Namun, pencarian tersebut sia-sia, anak bungsunya itu, belum juga ditemukan meskipun sebagian masyarakat sekitar juga berbondong-bondong mencari Falco.
Kalaksa BPBD-PK Padang Dedi Henidal menbenarkan, kalau salah seorang bocah hanyut terseret arus aliran selokan di depan rumah yang berada di kawasan Kubu Dalam. “Hingga Selasa sore, petugas sudah mencari korban dengan perahu karet menyusuri aliran banda bakali Parakkarakah,” ulasnya. (age/cr13)














