PASAMAN, METRO–Tragis nasib yang dialami dua bocah asal Kampung Melayu, Jorong Padang Sawah, Nagari Binjai, Kecamatan Tigonagari, Kabupaten Pasaman. Keduanya, Indra Lukmana (11) dan Riski Ilahi (11), murid kelas tiga Sekolah Dasar (SD) ditemukan tak bernyawa. Terkubur gundukan tanah sedalam 15 meter, dengan kondisi mengenaskan. Tengkoraknya retak, lengan putus dan dadanya robek.
Melihat kondisi dua korban yang remuk, tangis orangtuanya langsung pecah. Warga Kampung Melayu lainnya juga tak sanggup menahan sedih melihat jasad korban yang ditemukan pukul 21.00 WIB, Senin (19/10). Tak ada yang menyangka, Indra dan Riski akan tewas dalam timbunan material pengerjaan jalan akses pembangunan pabrik pengolahan crude palm oil (CPO) kawasan Tigonagari. ”Kedua korban tewas dengan kondisi memiriskan,” ungkap Kapolres Pasaman AKBP Agoeng Soeryonegoro Widayat.
Dijelaskan Agoeng, tidak ada yang tahu pasti, kenapa dua bocah itu bisa tertimbun material tanah tersebut. Kejadiannya diketahui ketika keduanya tak kunjung pulang, walau hari sudah malam. ”Orangtua korban merasa kehilangan, bahwa anak-anak mereka belum juga pulang ke rumah padahal hari sudah malam. Pencarian pun dilakukan,” kata Agoeng.
Warga lalu berbondong-bondong melakukan pencarian. Namun, Indra dan Riski tidak kunjung ditemukan. Keberadaan kedua korban baru diketahui setelah mendapatkan informasi dari salah seorang warga setempat. Berdasarkan informasi dari saksi tersebut, tim kemudian melakukan pencarian ke lokasi tempat kejadian peristiwa.
Pencarian pun dilakukan dilokasi pembukaan jalan pabrik. Kecurigaan semakin mencuat disaat warga menemukan ada onggokan material pasir longsoran. Alat berat yang berada di lokasi pun diterjunkan untuk mencari korban, dan terbukti kedua korban tewas dengan posisi berhimpitan. “Saksi bernama Karunaih. Dia yang menginformasikan posisi terakhir kedua korban di lokasi itu. Sekitar pukul 18.00 WIB, terakhir kali dia melihat kedua korban asik bermain di lokasi,” katanya.
Saat ditemukan, kondisi kedua korban tertimbun longsoran pasir dengan kedalaman 15 meter. Korban Reski, ditemukan dengan kondisi tengkorak kepala retak, pangkal lengan kanan putus dan dada robek.
Sementara korban Indra, pelipis kanan hingga tengkorak belakang terkelupas, rusuk kanan luka robek. “Selanjutnya, kedua korban masih sempat dibawa ke Puskesmas Ladang Panjang, untuk dilakukan pemeriksaan medis dan visum,” ungkap Kapolres.
Kasatreskrim AKP Syaiful Zubir mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan data-data dan saksi. Dikatakan, kepolisian belum menemukan adanya dugaan tindak pidana, hingga menyebabkan kematian. “Masih kita dalami, ini sedang dilakukan penyelidikan. Jika terbukti ada indikasi pidana, nanti akan kita sampaikan,” ujar Syaiful.
Orangtua Reski mengaku ikhlas atas kematian anaknya tersebut. Ia menambahkan, tak akan mengambil langkah apapun atas kematian kedua bocah itu. “Dikubur, Senin (20/10), di pemakaman umum. Kami ikhlas, dan tidak berencana menuntut, ini sudah takdir anak-anak kami dan sudah musibah,” kata Agusri (40), saat ditemui dirumah duka, Selasa (20/10).
Ia mendapatkan informasi bahwa lokasi kematian anak ketiga dari empat bersaudara itu akan dijadikan tempat pembangunan pabrik kelapa sawit. Namun, informasi tersebut didapatnya dari omongan mulut ke mulut. “Konon kabarnya lokasi itu akan dijadikan pembangunan pabrik kelapa sawit, nama perusahaan saya tidak tahu. Lokasi anak saya ditemukan merupakan akses jalan yang akan dibuka,” kata Agusri. (y)