PASAMAN, METRO–Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat melakukan kegiatan sapu bersih jerat pascakematian Harimau Sumatra di Jorong Tikalak, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, pada Selasa, (16/5) lalu.
Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mencegah terulangnya kematian satwa liar dilindungi, khususnya Harimau Sumatra akibat ulah manusia. Sapu bersih jerat ini dilakukan melalui sosialisasi penghentian penggunaan jerat ke masyarakat. Selanjutnya, BKSDA bersama pihak terkait penghentian penggunaan jerat tersebut.
“Seluruh jerat akan diambil dan diganti dengan jerat plastik, pagar bambu, penaburan kotoran harimau dan mengundang Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) untuk mencegah adanya babi hutan,” kata Ardi Andono melalui keterangan tertulis yang diterima, Jumat (19/5).
Ardi menambahkan bahwa masih terdapat satu individu harimau sumatera yang memiliki usia yang sama dengan indikasi tapak yang seukuran berkeliaran di lokasi kejadian. BKSDA Sumbar melalui Tim WRU SKW I bersama Tim PAGARI Sontang Cubadak dan Tim PAGARI Panti Selatan beberapa hari ke depan akan melakukan patroli.
“Patroli penghaluan harimau sumatera tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, BKSDA Sumbar akan melakukan pemasangan kamera trap,” jelas Ardi.
Ardi pun mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dengan tidak pergi sendirian ke kebun, melakukan aktivitas pada pukul 09.00 – 16.00 WIB, melakukan penghalauan dengan bunyi-bunyian, dan segera melapor jika ditemukan hal-hal yang dinilai membahayakan.
















