BNNP Razia, 14 Anak Kos Positif Narkoba

PADANG, METRO–Pemberantasan narkoba tidak hanya dilakukan di lapangan atau tempat terbuka. Tapi juga dilakukan di indekos atau rumah kos-kosan. Sepanjang Sabtu (14/10), pagi hingga malam, tim gabungan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumbar merazia sejumlah indekos. Dari hasil razia yang dilakukan, ditemukan 10 orang wanita— diduga wanita malam. Seorang dari mereka ternyata sedang hamil empat bulan.
Tak hanya itu, dalam razia dua tempat kos yang sudah dicurigai  ini masing-masing di Jalan Kampung Nias dan Gurun Laweh, tim yang dimpin Kabid Pemberantasan Narkoba AKBP Emrizal Hanas melibatkan Kasi Penyidik Kompol Masri Cai, Kasubag Umum Fotuna dan Kasi Intel Denmi Alfarid ini, juga mengamankan empat pria.
”Dari hasil tes urine yang dilakukan, 14 orang ini positif menggunakan narkoba jenis sabu. Namun di TKP kita tak menemukan barang bukti (BB),” ujar Kepala BNNP Muhammad Ali Azhar, melalui Kabid Pemberfantasan AKBP Emrizal Hanas, kemarin.
Disebutkan Emrizal Hanas, giat yang dilakukan itu merupakan kelanjutan program tetap tahun lalu. Hanya saja kini lebih difokuskan ke tempat kosan. Selain memberantas narkoba, razia juga memberikan rasa ketenangan kepada lingkungan masyarakat yang berdomisili di sekitar indekos.
Dalam razia Sabtu itu melibatkan tim dari BNNP, Ditresnarkoba Polda Sumbar, POM TNI, Pol Provos dan beberapa pihak lainnya. Sebelumnya, BNNP mendapat informasi dari masyarakat tentangan keluhan Kamtibmas adanya beberapa tempat kos dijadikan lokasi pesta narkoba. Dari informasi ini BNNP kemudian mengambil inisiatif dengan melakukan razia.
Tim mendapatkan sebanyak 10 orang wanita yang diduga sebagai pekerja beberapa kafe di Padang, termasuk empat orang pria yang saat itu juga berada di TKP. Dari hasil tes urine, ke-14 orang ini positif mengonsumsi narkoba. Dari hasil pemeriksaan itu juga, ternyata mereka memakai dua hingga tuga hari lalu tidak di tempat kosan.
Kepada penyidik wanita yang ditaksir berusia  sekitar 17 tahun ini, memang sedang hamil. Saat ditanya ayah dari kandungan itu, dia hanya diam saja. “Meski demikian, mereka  akan mengikuti rehabilitasi di RSJ HB Saanin, sesuai berapa jauh tingkat pengaruh narkobanya,” tandas Emrizal Hanas.
Ke depan, dikatakan Emrizal Hanas, kepada pemilik rumah kontrakan atau kos kosan untuk selektif menempatkan rumah. ”Seleksilah dulu siapa yang menghuni rumah. Jangan asal terima saja,” kata Emrizal. (ped)

Exit mobile version