Gawat! Usai Terima Rapor Puluhan Pelajar Padang Berpesta Shisa

Puluhan siswa dan siswi tertangkap lagi bermain biliar dan menghisap shisa, di Biliard Dimension, Sabtu (15/10) siang.
PADANG, METRO–Heboh! Puluhan siswa dan siswi tertangkap lagi bermain biliar dan menghisap shisa (rokok elektronik), di Biliard Dimension, Jalan H Agus Salim, Sabtu (15/10) siang. Saat petugas Pol PP memasuki tempat permainan biliar, sekitar pukul 14.00 WIB, kepulan asap sudah memenuhi ruangan. Beberapa siswi berpakaian seragam Pramuka sedang menghisap shisa, nampak kaget. Begitu pula dengan siswa yang bermain biliar.
Sekitar 51 siswa dan siswi dari berbagai sekolah di Kota Padang ini, dikumpulkan petugas di salah satu ruangan. Aktivitas mereka menghisap shisa atau dikenal dengan rokok Arab,— cara menghisap tembakau dengan berbagai rasa menggunakan pipa panjang itu—, terhenti seketika.
Ketika didata Pol PP terdapat 28 siswa dan 23 siswi. Mereka berasal dari SMP PGAI, SMK Nasional, SMK 6, SMP PGRI, SMU PGRI 3, SMPN 24, SMPN 20 dan SMPN 6. Saat ditanya petugas penegak peraturan daerah (perda) Kota Padang ini, seluruh pelajar ini mengaku sudah pulang dari sekolah. Mereka baru saja mengambil rapor ujian mid semester.
”Pengakuan anak-anak kita ini, mereka selesai ambil rapor mid di sekolah, dan pergi bermain ke tempat biliar,” ungkap Kasat Pol PP Kota Padang Eddy Asri, Sabtu (15/10).
Saat petugas Pol PP memasuki ruangan, pemandangan tak biasa terlihat. Siswi-siswi berseragam nampak asyik sekali dan menikmati menghisap rokok dengan pipa panjang itu. Gaya anak-anak ini nampak sudah profesional, seperti orang dewasa.
”Kita prihatin dengan kegiatan anak-anak di lokasi permainan biliar ini. Seharusnya setelah dari sekolah, bias pulang ke rumah dan mengisi dengan kegiatan positif. Menghisap shisa ini tentu bias merusak kesehatan anak-anak kita. Dan, lagi harganya juga mahal,” tegas Eddy Asri.
Ketika ditanyai petugas, anak-anak sekolah ini tak banyak bicara. Mereka mengaku hanya coba-coba dan mengikuti trend dan penasaran. “Katanya ada beragam rasa yang dihisap dari alat elektrik itu. Seperti rasa strawbery, apel dan melon,” ulas Eddy Asri.
Setelah mengumpulkan semua siswa dan siswi, petugas mengangkut seluruh siswa ke dalam mobil dan membawa mereka ke kantor Pol PP. Puluhan pelajar ini dikumpulkan di halaman kantor.
”Kita memberi pengertian kepada siswa dan juga orang tua. Sehingga anak-anak ini tak mengulangi lagi perbuataannya. Sementara, pengelola biliar diberi teguran. Seharusnya, pihak pengelola tak mengizinkan anak sekolah bermain di sana,” tukasnya.
Jika masih membandel, Eddy menegaskan, pihaknya bisa memberikan teguran peringatan dan mencabut izin operasional biliar tersebut.
Sama halnya dengan merokok biasa, menghisap shisha juga meningkatkan risiko seseorang terkena kanker. Asap yang dikeluarkan dari pipa shisha diketahui mengandung logam berat yang berbahaya bagi kesehatan seperti timbal dan uranium.
Organisasi kesehatan dunia WHO mengungkapkan, menghisap shisha selama satu jam sama dengan merokok lima bungkus atau 100 batang rokok.
Kebanyakan penikmat shisha adalah kalangan muda yang justru takut untuk merokok tembakau. Mereka menganggap shisha lebih aman, ditambah dengan tuntutan pergaulan. Namun kebiasaan mengonsumsi shisha lebih buruk daripada merokok biasa. Tidak perlu takut dijauhi di dalam pergaulan atau dicap tidak modern oleh teman-teman.
Temuan WHO tersebut didapat dari studi yang dilakukan pada sebanyak 2.871 remaja dan orang dewasa, baik yang perokok maupun yang bukan perokok.
Studi yang telah dipublikasikan di jurnal Health, Education & Behavior tersebut menunjukkan, sebanyak 25 persen koresponden mengaku percaya shisha dan rokok elektrik jauh lebih aman dari rokok biasa.
Studi lain yang pernah dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention menunjukkan, rokok elektrik saat ini lebih populer dibandingkan rokok biasa.
Meski bahaya shisha dan rokok elektrik sama-sama belum jelas, namun banyak ahli yang percaya bahwa terdapat bahaya yang belum diketahui yang dapat terjadi bagi mereka yang menggunakan shisha dan rokok elektrik secara rutin. Para ahli juga berpendapat bahwa baik shisha maupun rokok elektrik juga mampu membuat pemakainya kecanduan.
Kepsek Ditegur
Terpisah, Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Kota Padang  Fauzil Mahfudz, saat dihubungi POSMETRO, Sabtu malam mengaku, prihatin dengan razia puluhan siswa dan siswi yang tertangkap sedangan bermain biliar dan menghisap shisa. Apalagi dilakukan oleh remaja perempuan.
”Ini kejadian sangat memalukan. Kami akan surati seluruh sekolah dan lakukan evaluasi, agar kejadian ini tak terulang lagi. Dan, teguran akan diberikan kepada kepala sekolah,” tegas Fauzil.
Ditambahkan, jika masih terjadi kasus yang sama, maka sanksi lebih berat akan diberikan kepada kepsek di tempat siswa mengenyam pendidikan, seperti pencopatan jabatan. ”Kita meminta kepsek dan majelis guru lebih memperhatikan siswa dan siswinya. Jangan sampai anak sekolah melakukan perbuatan negatif dan norma agama,” lugasnya. Di sisi lain, orang tua diminta lebih aktif melakukan komunikasi kepada guru dan anak di rumah. (cr2)

Exit mobile version