Kereta Api Sibinuang ”Bunuh” Pemulung di Batas Kota Padang

Warga menutupi tubuh Hasan Basri (70), yang tewas mengenaskan setelah tubuhnya ditabrak KA Sibinuang, Sabtu (8/10) siang. Laka KA maut ini terjadi di dekat batas kota, kawasan Kayukalek, Kelurahan Padangsarai, Kototangah.
PADANG, METRO–Kereta Api (KA) Sibinuang kembali merenggut nyawa warga Kota Padang. Sabtu (8/10) sekitar pukul 14.30 WIB, seorang pemulung yang tengah mencari barang-barang dan plastik di bantaran rel kereta api, tewas dilindas Sibinuang.
Kepala kakek bernama Hasan Basri (70), warga Bungo Tanjung, Kelurahan Batipuah Panjang, Kecamatan Kototangah ini, retak. Darah mengucur dari kepala. Tangan kanannya patah. Tubuhnya tertelungkup di tengah rel kereta api. Gerobaknya nampak di parkir di tepi rel, menanti sang pemilik yang sudah tak bernyawa lagi.
Kecelakaan itu terjadi di jalur KA di kawasan Kayukalek, Kelurahan Padangsarai, atau di perbatasan kota Padang-Padangpariaman.
Menurut saksi mata di lokasi, Aseng, korban mengalami kurang pendengaran dan diduga tak mendengar suara klakson kereta. Meski beberapa pelajar sudah berteriak, namun pria tua ini tetap berjalan di rel kereta api.
Saat itulah, datang kereta api dari arah Padang menuju Pariaman, dan langsung menabrak korban dari bagian belakang. Korban  terseret hingga puluhan meter di bawah kolong kereta api.
Setelah dihantam kereta api tersebut, korban tergeletak dengan tangan kanan patah, kepala pecah dengan posisi telungkup di tengah-tengah rel. “Pria tua itu memang sering nampak terlihat mencari barang-barang bekas, botol minuman di kawasan ini. Tapi dia kurang mendengar,” lanjut Aseng.
Warga lain, Roni (41) mengatakan, ia melihat korban berjalan santai di rel kereta api, dan saat itu warga telah menyoraki korban bahwa ada kereta api yang akan melintas, namun korban tetap saja berjalan. ”Kami sudah bersorak, tapi korban diduga tidak mendengar. Korban langsung dihantam kereta api dari arah belakangnya. Saya lihat korban langsung meninggal dunia, dan kepalanya pecah,” ungkap Roni.
Kompol John Hendri mengatakan, korban tewas di lokasi kejadian. ”Sesuai permintaan keluarga, korban tak diautopsi,” ungkap Kompol Jhon Hendri.
Keterangan dari saksi mata, kata Kompol Jhon, korban tidak mendengar atau tak mengetahui kereta api datang dari arah belakangnya. Meski sudah ada yang menyorak, namun korban yang kurang mendengar tak menyadari kereta akan lewat. (rg)

Exit mobile version