Sadis! Tukang Daging Jagal Penjual Lontong

PADANG, METRO–Kejahatan dan pembunuhan makin sadis saja di Kota Padang. Setelah sopir angkot dibunuh rekannya hanya gara-gara uang Rp5.000, peristiwa sadis itu kembali terulang. Pedagang lontong tewas dijagal pedagang daging, di Kalumbuk RT 03 RW 2 Nomor 14, Kelurahan Kalumbuk, Kecamatan Kuranji, Rabu (20/7) sekitar pukul 14.30 WIB.
Tragis. Korban, pemilik warung Lontong Ibu, Ismiwati (49), ditusuk dengan pisau daging di depan suaminya sendiri, Ramzul Musra (60). Pelaku, Hz, tukang daging, bahkan akan menusuk Ramzul. Namun, pria itu berhasil selamat setelah mengemudikan mobil dan membawa istrinya yang sudah bersimbah darah ditikam pisau daging oleh pelaku Hz.
Peristiwa itu terjadi di samping warung Lontong Ibu, saat korban hendak pergi ke pasar bersama suaminya. Pengakuan saksi mata, Winda (20) yang juga bekerja di Warung Lontong Ibu ini mengaku, saat penusukan terjadi ia mencatat bahan-bahan apa yang mau dibeli. Korban bersama dengan suaminya sudah bersiap-siap untuk pergi ke pasar.
Tiba-tiba saja saat meninggalkan warung, pelaku yang berjualan di depan warung lontong milik korban, berteriak marah-marah. Melihat pelaku marah, korban kembali turun dari mobil.
”Ado masalah da,” begitu kata korban kepada pelaku.
Namun tiba-tiba saja pelaku langsung menikam korban dengan menggunakan pisau daging sebanyak dua kali. ”Ketika itu, saya lihat masih sanggup berdiri, dan langsung masuk ke dalam mobil untuk menyelamatkan diri. Sementara pelaku, Hz setelah menusuk korban langsung kabur menggunakan sepeda motor,” kata Winda.
Winda menambahkan, setelah kejadian itu, ia ketakutan dan berlari ke dalam rumah memberitahukan peristiwa itu kepada anak korban yang tengah mandi. Namun, saat itu adik pelaku terlihat tergesa-gesa mengemasi daging dagangannya dan langsung menutup warungnya.
”Sebelum pelaku Hz kabur, saya melihat pisau yang dibawa pelaku sudah berlumuran dengan darah. Saya melihat korban ditusuk oleh pelaku di bagian dada dan pinggangnya. Sambil memegang dadanya, korban langsung naik ke atas mobil. Saya tidak tahu pasti masalahnya,” ungkap Winda saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar.
Pelaku Sering Marah
Sementara itu, anak korban, Afif (25) kepada wartawan mengatakan, saat papa dan mamanya pergi pergi ke pasar, ia sedang mandi. Di dalam kamar mandi, ia sempat mendengar pelaku teriak marah-marah di tempat dia jualan daging, sementara ibunya telah naik ke atas mobil, dan saat itu korban kembali turun, saat itulah korban ditikam.
”Kami tidak pernah merasa ada masalah dengan pelaku. Kami juga tidak terlalu mengenal pelakunya. Namun pelaku memang selalu marah-marah. Apalagi jika ada yang membeli lontong dan parkir dekat dagangannya, pelaku akan marah-marah kepada sopir,” kata Afif.
Setelah mengetahui ibunya telah ditikam, Afif langsung langsung melapor ke Polsek. Dan, saat kembali ke rumah, adik pelaku yang semula ada di warung, sudah tidak ada lagi. Dan, warung daging pun sudah tuutp. ”Saya berharap polisi segera menangkap pelaku dan dihukum berat,” harapnya.
Sementara, untuk proses penyelidikan, jasad korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumbar untuk dilakukan visum. Suami korban Ramzul Musra, terlihat sangat shock dan hanya bisa tersandar di bangku mobil. Kerabat korban silih berganti berdatangan di kamar jenazah RS Bhayangkara Polda Sumbar.
Kapolresta Padang Kombes Pol Chairul Aziz melalui Kapolsek Kuranji Kompol John Priono, mengungkapkan hingga tadi malam, jajaran Polsek Kuranji masih memburu pelaku, Hz. Pelaku langsung kabur setelah menikam korbannya hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.
”Keterangan saksi-saksi sudah dihimpun dari warga dan pekerja di Warung Lontong Ibu. Petugas sudah disebar untuk mempersempit ruang gerak pelaku melarikan diri. Penyidik belum bisa memastikan moti pelaku membunuh korban. Dugaan sementara, pelaku marah karena banyak mobil pengunjung warung lontong korban yang parkir di depan tempat pelaku berjualan,” ungkap Kompol Jon. (rg)

Exit mobile version