Soal Temuan Bendera Hitam, Jangan Buru-buru Nyatakan Bendera ISIS

Bendera mirip ISIS yang ditemukan di Taman Makam Pahlawan Lolong Padang.
PARIAMAN, METRO–Ketua Dewan Fatwa MUI Kota Pariaman, H Zulkifli Zakaria meminta aparat dan masyarakat agar tidak terburu-buru mengaitkan bendera panji hitam yang diduga ditemukan di halte bus Taman Makan Pahlawan (TMP), Kota Padang, Jumat (15/7) siang kemarin dengan kelompok kelompok radikal Islam Islamic State Iraq and Syria (ISIS).
Justifikasi atau kesimpulan bendera panji hitam yang ditemukan sebagai bendera kelompok ISIS belum dapat dilakukan, karena belum ada kepastian dari pihak terkait tentang asal bendera tersebut.  ”Seharusnya dipastikan dulu, apakah memang betul bendera tersebut bendera ISIS, atau jangan-jangan bendera ormas lain yang bukan ISIS,” ujarnya.
Penyebutan bendera yang panji hitam yang digunakan ISIS sebagai simbol kelompoknya, sangat merugikan umat Islam. Hal itu dikarenakan bendera panji hitam merupakan bendera pasukan Islam dan bendera bertuliskan kalimat tauhid. Justifikasi terhadap bendera panji hitam yang diparadigmakan sebagai simbol ISIS tersebut membuat umat Islam dan masyarakat lain yang kuatir dengan bendera serupa yang digunakan ormas Islam lain. ”Bendera panji hitam selama ini diidentikkan dengan ISIS, sehingga masyarakat takut melihat jika menemukan bendera tersebut, padahal itu bendera seluruh dan pasukan Islam. Penggunaan simbol Islam oleh ISIS membuat pandangan di luar Islam menjadi negatif,” ulasnya.
Terkait dengan gerakan teror kelompok ISIS, MUI Kota Pariaman sejak lama menyatakan sikap menentang keras gerakan yang dilakukan oleh sempalan kelompok Al-Qaida itu. Menurut H Zulkifli, saat ini di Kota Pariaman belum ditemukan adanya pihak atau individu yang terlibat dengan kelompok ISIS ataupun temuan bendera yang menyerupai bendera ISIS. “Jelas, sejak dahulu kita menentang keras terhadap aksi teror ISIS, khusus Kota Pariaman dan Padangpariaman belum ditemukan indikasi orang ataupun simbol seperti itu (kelompok ISIS),” pungkasnya.
Kapolres Pariaman, AKBP Riko Junaldi, SIK kepada POSMETRO mengatakan pihaknya tetap melakukan monitor untuk mengantisipasi adanya bendera atau kelompok radikal ISIS di wilayah hukumnya. Optimalisasi personil intelkam dan babinkamtibmas dalam melakukan early detection pencegahan masuknya kelompok radikal diwilayah hukum Polres Pariaman.
”Kita juga telah meningkatkan kewaspadaan keamanan di Mako Polres Pariaman dengan memperketat pemeriksaan terhadap masyarakat yang memasuki mako, baik untuk mendapatkan pelayanan ataupun membesuk tahanan, kita juga sudah koordinasikan dengan instansi terkait,” ujarnya.
Sedangkan untuk personel, Riko tetap mengingatkan anggota untuk selalu waspada terhadap segala kemungkinan yang terjadi. Terkait pembekalan dengan senjata api kepada anggota, belum ada penambahan pemberian senpi kepada anggota pascameningkatnya kewaspadaan  usai serangan bom bunuh diri di Mapolres Solo sebelum lebaran yang lalu.
Sementara itu Dandim 0308 Pariaman, Letkol Arh Endro Nurbantoro mengimbau masyarakat tidak panik dengan penemuan bendera yang diduga milik kelompok ISIS. Ia beranggapan tindakan pemasangan bendera di TMP Lolong Padang, Jumat lalu ditujukan untuk menciptakan kepanikan bagi masyarakat Sumatera Barat atau memberikan warning kepada aparat tentang keberadaan kelompok ISIS ini.
Sedangkan di wilayah Kodim 0308 Pariaman yang meliputi Kabupaten Padangpariaman dan Kota Pariaman belum ditemukan indikasi individu ataupun kelompok radikal tersebut.
”Bisa jadi temuan kemarin itu untuk unjuk diri seolah memperlihatkan eksistensi mereka di sini ataupun mereka ada pihak-pihak lain yang ingin sengaja membuat keresahan disini. Namun apapun itu, masyarakat jangan panik, jika menemukan laporkan kepada petugas,” ujarnya.
Disebutkan Dandim, sejauh ini dari hasil monitor yang dilakukan oleh personelnya, belum ditemukan indikasi simbol ataupun orang yang terlibat dalam kelompok radikal ISIS. Namun mengantisipasi itu, Endro telah memerintahkan personilnya untuk meningkatkan memonitor diwilayah Kodim 0308 Pariaman.
”Kita tetap memonitor, meski sejauh in belum kita temukan, tentu kewaspadaan harus utama. Kita tetap koordinasi dengan pihak lain untuk bekerjasama mengantisipasi masuknya kelompok tersebut,” tutupnya mengakhiri.
Kapolresta Padang, Kombes Pol Chairul Aziz mengatakan setelah bendera yang mengandung simbol ISIS tersebut diamankan oleh Kodim 0312 Padang, bendera tersebut sudah diserahkan kepada Polresta dan dilanjutkan dengan proses penyelidikan untik mengungkap siapa pelaku yang memasang bendera tersebut dan apa tujuan pemasangan bendera tersebut.
”Kasus ini masih dama tahap penyelidikan. Dan untuk pengungkapan kasus, kita juga berkoordinasi dengan pihak keamanan terkait, intelejen daerah, BIN, intel Kejaksaan, intel TNI, untuk mengorganisir pergerakan orang yang memasang bendera tersebut. Selain itu kita juga akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi,” ungkap Chairul.
Untuk antisipasi, Chairul menutukan kepolisian bersama pihak terkait akan terus melakukan sosialisasi agar masyarakat anti dengan paham-paham radikal tersebut, dan juga memberikan pengenalan kepada masyarakat atribut maupun simbol ISIS itu.
”Kita akan terus menyebarkan informasi, komunikasi bersama masyarakat, dan juga mengerahkan seluruh Babinkamtibmas yang berada di kelurahan untuk mensosialisasikannya, sehingga jika menemukan adanya kelompok maupun simbol paham radikal, segera dilaporkan kepada kami,” pungkasnya. (efa)

Exit mobile version