Pilu! Sedang Jual Baju Bekas ke Pasar, Rumah Nenek ini Terbakar

Inilah puing rumah sisa kebakaran di Koto Gadang VI Koto, Tanjungraya, Agam, Rabu (6/7) pagi.

AGAM,METRO–Inilah pilu itu. Sedih. Di saat Lebaran datang, musibah menimpa. Nenek Kamarina, awalnya berniat mendapatkan sedikit uang untuk kebutuhan berlebaran. Tak ada jalan, dia memutuskan untuk menjual pakaian bekasnya dan keluarga ke Lubukbasung. Tapi apa daya, uang belum didapat, rumah terbakar pula.

Inilah cerita di balik tragisnya lahapan api yang melanda 6 unit rumah di Nagari Koto Gadang VI Koto, Kecamatan Tanjungraya, Kbupaten Agam, saat lebaran tersebut. Terdapat kisah pilu dari nenek Kamarina yang tinggal sendirian di rumahnya yang diduga sebagai pusat dari kebakaran.

Nenek 81 tahun tersebut tinggal seorang diri, karena 7 orang anak yang dibesarkanya saat kecil sudah merantau. Memang satu anaknya masih di kampung, tapi rumahnya cukup jauh. Demi berlebaran dia menjual sebagian pakaian bekasnya ke Lubukbasung, dengan niat meraup rezki Idhul Fitri, tak lain karena faktor ekonomi juga.

Berdasarkan keterangan warga setempat, juga ditambahkan ketua pemuda, Guspardi, sehariannya nenek tersebut hanya mengharapkan kiriman dari anaknya yang hidup di perantauan.

Kelalaian yang ia lakukan juga karena faktor umur yang membuatnya tidak bisa mengingat begitu tajam apa yang dia alami. “Namun apa yang dimasaknya saat dia pergi masyarakat juga tidak bisa memastikan, yang jelas kami sebagai orang sekampung memang sangat mengkhawatirkan nasib nenek Samarina,” kata Guspardi.

Sebelumnya, kebakaran terjadi di Labuah Baru, Jorong Baruah, Nagari Koto Gadang VI Koto, Kecamatan Tanjungraya, Agam. Enam unit rumah terbakar, Rabu (6/7) sekitar pukul 10.45 WIB. Meski tak ada korban jiwa, kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Wali Nagari Koto Gadang VI Koto Yohannes M menyebutkan, asal api belum dapat dipastikan. Katanya, mereka yang rumahnya terbakar adalah rumah keluarga Herman (61), Nurbaini (71), Jumar Harnis (65), Kamarima (81), Ema (64) dan Masniar (70). Sekitar 21 orang penghuni rumah, terpaksa mengungsi sementara ke rumah famili dan warga.

“Bersama pak camat, kami telah menyampaikan kondisi ini kepada pak bupati. Semoga ada bantuan sementara untuk korban, baik sembako dan kebutuhan lainnya. Ini adalag musibah yang harus kita bahu membahu memikulnya,” kata wali nagari.

Dari pengamatan koran ini, rumah yang terbakar kebanyakan adalah rumah permanen. Nagari menilai, kerugian masing-masing keluarga mencapai Rp50 jutaan. Karena lokasi yang cukup jauh dari ibu kota Lubukbasung, aparat pemadam kebakaran juga tak dapat berbuat banyak. Jadilah kawasan di salingka Danau Maninjau ini berduka saat Lebaran datang.

Camat Tanjungraya Hendra Putra juga telah mengetahui peristiwa ini. Dia telah meminta bantuan dari Bazbas Agam dan PMI Agam untuk membantu meringankan beban koran. “Kami minta masyarakat yang menjadi korban tabah menerima ujian ini,” kata camat. (cr5)

Exit mobile version