Gila! Mahasiswa S2 Pukuli dan Ancam Perkosa Kekasih Ramai-Ramai

ilustrasi
PADANG, METRO–Kekerasan terhadap kaum hawa kembali terjadi. Diduga karena cemburu, Rendi Riski Irawan (23), mahasiswa S2 perguruan tinggi swasta di Padang, nekat menganiaya kekasihnya di dalam mobil. Tak hanya dianiaya, pemuda asal Jambi ini mengancam akan memerkosa pacarnya secara beramai-ramai, dan akan di-upload ke youtube.
Penganiayaan itu dialami Meta Pratiwi (21), warga Parit Rantang, Kota Payakumbuh, di Jalan Dr Sutomo, Kecamatan Padang Timur, selasa (28/6) sekitar pukul 23.00 WIB. Wanita muda ini mengalami luka di wajah, kepala dan punggungnya. Beruntung korban berhasil kabur dengan cara melompat dari mobil dan meminta bantuan kepada warga.
Warga yang geram nyaris menghakimi pelaku yang tinggal di Balai Baru, Kecamatan Kuranji itu. Namun, petugas Polsek Padang Timur berupaya meredam amarah warga dan membawa pelaku ke Mapolsek untuk pengusutan lebih lanjut.
Sementara itu, korban langsung membuat laporan polisi LP/371/K/VI/2016 SPKT/Sektor Timur. Saat memberi keterangan, Meta nampak shock. Sambil menangis korban menceritakan apa yang dialaminya.
Sementara itu, puluhan warga terlihat ramai di Mapolsek, karena penasaran dengan wajah pelaku. Bahkan warga yang berkerumun di depan Mapolsek, sesekali bersorak memaki pelaku. “Ang punyo kakak cewek, tapi ang buek anak urang kayak iko,” maki salah seorang warga yang berada di lokasi.
Pacaran 5 Bulan
Kepada petugas, korban mengaku menjalin hubungan spesial dengan pelaku sejak 5 bulan yang lalu. Sebelum kejadian, korban ditelepon oleh pelaku agar datang ke Padang, dengan alasan pelaku sakit. Karena simpatik,  korban pun menuruti permintaan pelaku.
Selasa (28/6) siang, Meta berangkat dari Payakumbuh  menggunakan travel, dan tiba di Padang sekitar pukul 20.00 WIB. Ia turun di Basko Grand Mall. Tak lama menunggu, pelaku tiba menjemput menggunakan Honda New Jazz nomor polisi D 1888 LB.
Tampa curiga korban masuk ke dalam mobil, dan setiba di Jalan Khatib Sulaiman, terjadilah cek cok antara pasangan kekasih ini. Emosi, pelaku kemudian memukul korban dengan menggunakan kepalan tangan. Lelah dengan tangan, pelaku kemudian memukul korban dengan menggunakan botol kaca bedak.
“Saya tidak bisa melawan, dan harus menahan sakit. Belum puas memukul dengan botol bedak, ia juga mengambil kunci rumah, lalu memukulkannya ke wajah, kepala dan punggung. Semua itu dilakukan sambil mebgemudi, hingga akhirnya kami sampai di Jalan Aru, Kubu Dalam Parak Karakah, Padang Timur,” ungkap Meta, memberi kesaksian.
Mobil berhenti karena menabrak trotoar. Setiba di Jalan Dr Sutomo, pelaku menghentikan mobil, dan turun untuk melihat kerusakan pada mobil. Saat itulah, korban yang memiliki kesempatan, langsung kabur menghampiri warga, dan langsung diselamatkan oleh warga.
“Saat di dalam mobil saya dipukuli, berulang kali, saya hanya bisa menahan sakit. Bahkan saya diancam diperkosa oleh teman-teman pelaku, dan akan disebar di youtube. Setelah itu saya akan dibunuh. Saya sangat takut dan beruntung saya bisa kabur,” ujarnya.
Korban mengungkapkan, sebelum pelaku memukulnya, terlebih dahulu terjadi pertengkaran, karena pelaku menuduh korban telah selingkuh. Saat itulah, korban kemudian dipukuli berulang kali hingga mengakibatkan wajah, kepala, punggungnya mengalami luka.
“Kami sudah pacaran 5 bulan. Saya dituduh selingkuh, dan padahal saya sudah jelaskan bahwa itu tidak benar, tapi dia tetap saja emosi dan memukuli saya. Saya merasa ketakutan dan kesakitan,” ujarnya, sambil menangis.
Sementara itu, salah seorang warga Rio (22) mengaku, melihat mobil berhenti. Saat itu, ada seorang pria turun, dan tiba-tiba saja korban keluar dari pintu depan mobil dan berteriak minta tolong ke seberang jalan.
”Saat korban kabur, pelaku sempat mengejar korban. Namun, warga langsung menangkap pelaku, dan kepada warga pelaku mengaku bahwa ia adalah abang korban. Namun warga tidak percaya begiu saja dan membawanya ke rumah RT setempat,” katanya.
Rio menambahkan, saat di rumah RT itulah terbongkar sudah kebejatan yang dilakukan oleh pelaku, yang mana saat itu, warga langsung emosi dan sangat ingin memukuli pelaku, namun petugas Babinkamtibmas Polsek Padang Timur, yang kebetulan berada di lokasi langsung membawa pelaku.
”Kasihan lihat wanita itu, sepertinya sangat trauma akibat dianiaya. Semoga pelakunya dihukum berat agar tidak ada lagi wanita yang diperlakukan seperti itu,” tuturnya.
Ari, warga Parak Karakah juga mengatakan, ia kebetulan melintas di Jalan Dr. Sutomo, dan melihata ada keributan. “Saya lihat warga sudah mara, dan akan menghakimi pelaku. Bahkan akan merusak mobil. Untunglah, ada polisi yang datang lebih cepat,” kata Ari.
Kapolsek Padang Timur  Kompol Febgendri melalui kanit Reskrim Iptu Jaswir ND mengatakan pihaknya telah mengamankan satu orang pelaku terkait kasus penganiayaan, dan saat ini sudah berada di sel tahanan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
”Korban sudah membuat laporan polisi, dan kita juga telah memeriksa dua orang saksi. Korban juga dilakukan visun untuk melengkapi berkas perkara. Diduga latarbelakangnya karena cemburu. Untuk barang bukti itu kita temukan botol bedak, kunci rumah, sisir sebagai alat yang digunakan untuk menganiaya korban,” katanya.
Jaswir menambahkan pihaknya masih akan terus melakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan korban terlihat sangat shock atas kejadian yang mengakibatkan korban mengalami luka pada wajah, kepala, punggung dan luka memar pada bagian tubuh lain. ”Terhadap pekalu akan dijerat dengan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman 5 tahun kurungan penjara,” pungkasnya.
Terpisah, pelaku Rendi Riski Irawan (23) mengaku sangat menyesal dan khilaf telah memukuli korban karena sudah sangat emosi karena korban tekah berselingkuh dengan seseorang di Bukittinggi, dan korban tidak juga mengaku.
”Saya sudah tau dia selingkuh, tapi tetap saja dia tidak ngaku. Saya emosi dan memukulnya dengan tinju, botol bedak, sisir, dan kunci rumah. Padahal saya sudah ingin berhubungan yang serius tapi malah dimainin, makanya saya emosi begini,” ungkapnya. (rg)

Exit mobile version