Asmara Subuh di Rel, Pasangan Kekasih Digilas Kereta Api

Kereta api saat mengalami gangguan di Alai, Padang beberapa waktu lalu.
PADANG, METRO–Sedang asik asmara subuh di rel kereta api di bawah Jembatan Pasar Bandar Buat, sepasang kekasih malah terlindas kereta api bermuatan semen tujuan pelabuhan Telukbayur, Minggu pagi (26/6), sekitar pukul 05.30 WIB. Keduanya mengalami luka yang mengerikan. Tangan dan kakinya putus.
Keduanya langsung dilarikan oleh warga ke RSUP M Djamil Padang untuk mendapatkan pertolongan medis. Korban laki-laki, Randi Satriawan (18) warga  Kelurahan Bandarbuat, kaki sebelah kananya putus. Sedangkan kekasihnya, Suci (16), putus tangan kirinya. Warga Jalan Baru Indarung, Lubukkilangan itu juga mengalami luka pada kaki kiri serta mengalami luka parah pada bagian kepala. Dia kritis.
Peristiwa bermula saat warga yang mendengar adanya teriakan meminta tolong yang sangat keras berasal dari arah rel kereta api. Mendengar suara itu, saksi bernama Pak De yang sedang duduk santai di depan rumahnya seusai melaksanakan shalat Subuh merespon dan menuju arah suara yang meminta tolong tersebut.
Setelah semakin mendekat, Pak De ternyata melihat, di bawah jembatan di rel kereta api di samping cuci motor ada dua orang, yang tergeletak tidak berdaya bahkan keduanya mengeluarkan darah segar dimana mana dan dilihat kaki dan tangan kedua orang tersebut putus sambil meminta tolong.
Pak De yang mengetahui adanya kejadian itu, langsung memberitahukan kepada warga lain. Dengan pertolongan puluhan masyarakat dan warga sekitar akhirnya sepasang kekasih tersebut langsung dievakuasi dan diangkat ke tempat aman sambil menunggu pihak kepolisian yang datang ke lokasi.
Warga yang penasaran langsung mengerumuni peristiwa itu sehingga harus lalu lintas tergangu akan ulah warga yang parkir motor sembarangan.
”Saya melihat ada dua orang tergeletak tidak berdaya. Seorang laki laki yang kakinya putus memintak tolong supaya diangkat dan diantarkan ke rumah sakit. Saya langsung berlari dan memberitahukan warga sekitar. Puluhan warga datang dan langsung memindahkan kedua sepasang kekasih itu ke tempat aman. Saya lihat laki-laki kaki sebelah kanan putus, dan yang perempuan kaki kiri dan tangan kiri putus. Keduanya masih  sadarkan diri walau darah segar berserakan. Petugas dari Polsek Luki datang dan mengevakuasi korban,” kata Pak De yang sudah berusia 44 tahun.
Warga lainya Wati (35) mengatakan, ia melihat ada dua orang korban, satu laki laki dan satu perempuan yang kaki dan tangannya tidak ada lagi. Dia bersama warga lainya langsung membantu menolong kedua korban itu. ”Astaga saya tidak menyangka pak, tangan dan kakinya tidak ada. Berpisah dari badannya. Saya tidak sanggup melihatnya tetapi perempuan masih sadarkan diri sambil menangis menahan sakit pak, semoga keduanya bisa diselamatkan,” ujarnya.
Kapolsekta Lubukkilangan Kompol Aswarman, membenarkan peristiwa itu. Setelah mendapat laporan pihaknya langsung. mendatangi lokasi kejadian, melakukan olah TKP, dan membawa korban ke RSUP M Djamil Padang. ”Korbannya ada dua orang. Informasi sementara yang kita peroleh korban perempuan kondisi kritis karena mengalami luka robek di bagian kepala dan kaki kiri serta tangan kiri putus. Sedangkan korban laki-laki telapak kaki kanannya putus,” sebut Aswarman.
Terpisah, Gustavianof, Pejabat Pemberi Informasi Dokumentasi RSUP M Djamil Padang mengatakan, benar ada dua orang korban kecelakaan yang terlindas mereta api yang dibawa ke sana dan sedang mendapat pertolongan medis. ”Saat ini keduanya masih dirawat di RSUP M Djamil. Segera menjalani operasi. Yang laki-laki itu mengalami kaki kanan bagian bawah putus, sedangkan yang perempuan masih kritis,” pungkasnya. (rg)

Exit mobile version