Galodo; Rumah Hanyut di Padangpariaman, Puluhan Orang Diungsikan

Hujan lebat yang terjadi sejak Kamis (16/6) sore, menyebabkan sungai Batang Babang Indah, meluap. Akibatnya, rumah warga di Surantih Hulu, Korong Sikabu, Nagari Lubukalung, Kecamatan Lubukalung, Jumat (17/6) dini hari hanyut disapu banjir bandang. Sebagian warga Surantih Hilir, terisolasi.
PADANGPARIAMAN, METRO–Di Kabupaten Padangpariaman, rumah warga di Surantih Hulu, Korong Sikabu, Nagari Lubukalung, Kecamatan Lubukalung, Jumat (17/6) dini hari hanyut disapu galodo atau banjir bandang. Hujan lebat sejak Kamis (16/6) siang, membuat sungai Batang Babang Indah, meluap.
Selain menghanyutkan dua unit rumah warga, luapan air sungai yang sangat deras menghanyutkan batu besar dan batang pohon besar, sehingga merusak 5 unit rumah lainnya. Dahsyatnya banjir juga membuat sekitar puluhan warga lainnya yang tinggal di pinggir sungai Batang Babang Indah, hingga berita ini diturunkan masih terisolasi.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun dilokasi, setidaknya ada 50 orang warga Korong Surantih Hulu yang terilolasi dan puluhan kendaraan milik warga tertimbun material pasir dan batang kayu yang tercabut hingga ke akarnya.
Selain itu, banjir juga merusak puluhan hektar sawah milik warga yang  tertimbun material pasir yang hanyut dibawa banjir bandang.
Pantauan POSMETRO Jumat siang di lokasi, puluhan batang kayu besar yang berasal dari hulu sungai menghantam rumah warga. Salah satu rumah yang berjarak 15 meter dari tepi sungai mengalami rusak parah akibat dihantam batang pohon kayu mati berdiameter 1 meter.
Kondisi hujan yang masih menguyur dengan intensitas sedang di hulu Sungai Batang Babang  Indah dan Korong Surantih Hulu, membuat air luapan sungai tidak kunjung surut dan menyulitkan proses evakuasi.
Selain menemukan batang pohon kayu tumbang terseret arus, disepanjang jalan, ditemukan puing-puing rumah yang hancur terserat akibat dihantam banjir dan pohon.
Rahmad (40), warga Korong Surantih Hulu yang rumahnya habis disapu banjir bandang mengatakan, hujan yang mengguyur kampungnya sejak sore hari dan tidak kunjung reda hingga malam hari. Sekira pukul 22.00 WIB, air mulai meninggi hingga mencapai dada orang dewasa.
Namun air yang terus naik, membuat dirinya bersama istri dan tiga orang anaknya mengungsi ke rumah tetangga yang bertingkat. Selang setelah mengungsi air kian deras dan menghanyutkan rumahnya.
”Malam itu air sudah setinggi dada, karena hujan terus, air sungai makin meluap hingga setinggi leher. Kemudian saya dan keluarga mengungsi, sesaat setelah itu, air dan batang pohon menyapu rumah kami,” jelasnya.
Rahmad dan keluarga tidak sempat menyelamatkan harta benda miliknya satupun. Yang tersisa hanyalah pakaian yang ia kenakan sejak Kamis malam tersebut. “Semua habis pak, sudah tidak ada lagi, yang bersisa hanya pakaian yang kami kenakan ini. Rumah lantainya saja sudah tertimbun oleh pasir longsoran,” tangisnya.
Rahmad dan pengungsi lainnya mengeluhkan belum adanya bantuan logistik yang diberikan oleh pemerintah terkait kepada korban banjir. Ia dan korban lain menjalani ibadah puasa tanpa santap sahur.
Selain di Korong Surantiah Hulu, banjir juga mengisolasi rumah warga di Korong Surantih Hilir. 30 unit rumah warga terendam banjir, namun tidak separah yang terjadi di Korong Surantih Hilir. Banjir yang terjadi di Surantih Hulir merupakan banjir kiriman dari Korong Surantiah Hulu.
Salah seorang pemuda yang membantu evakuasi, Bujang mengatakan, parahnya banjir yang terjadi saat itu disebabkan oleh gundulnya hutan di hulu Sungai Batang Babang Indah karena aktivitas ilegal logging. Katanya, adanya batang pohon kayu yang ditebang merupakan tanda adanya aktivitas tambang ilegal dikawan hutan hulu sungai.
“Sebelumnya banjir juga pernah terjadi sebelumnya, namun tidak separah ini, memang intensitas hujan yang tinggi, namun rusaknya hutan di kawasan hulu sungai juga memperparah dampak banjir ini,” sebutnya.

Perumahan Kasai Permai Terendam

Terpisah, Kalaksa BPBD Padangpariaman, Amiruddin mengatakan, banjir yang terjadi di Padangpariaman kali ini merupakan banjir yang terparah. Beberapa titik yang terendam banjir di Padangpariaman, antara lain seperti kawasan Perumahan Bumi Kasai Permai, Batang Anai dan Lubukalung. Dalam musibah ini, belum ada korban jiwa.
Di Perumahan Bumi Kasai Permai misalnya, banjir merendam lebih dari 100 rumah warga. Sedangkan ketinggian air mencapai setinggi dada orang dewasa.

“Dari pengumpulan data oleh anggota, belum ada korban jiwa dalam musibah ini, kita berharap jangan sampai ada, namun kerugian ditaksir mencapai miliaran,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Padangpariaman Suhatri Bur kepada POSMETRO, kemarin, telah turun ke lokasi untuk melihat kondisi masyarakat Surantiah yang terkena musibah banjir bandang. “Sekarang saya masih berada di lapangan untuk melihat kondisi masyarakat tersebut,” tambahnya. (efa)

Exit mobile version