4 Rampok Bersenpi Siksa Pasutri

PADANGPANJANG, METRO–Memasuki pertengahan puasa, perampok makin mengganas di wilayah Sumbar. Setelah kasus perampokan toko emas di Pasar Belimbing, Kota Padang, beberapa waktu lalu, Kamis (16/6) pukul 03.00 dinihari WIB, empat kawanan rampok menggasak rumah pasangan suami istri (pasutri), Remon (50) dan Sunarni, warga Batang Gadih, Kecamatan Batipuah Baruah, Kabupaten Tanahdatar. Perampok menyiksa pemilik rumah dengan linggis.
Selain disiksa, harta benda korban berhasil dibawa kabur. Beruntung, nyawa korban tidak ikut melayang, karena kawanan rampok ini usai menyiksa korban, langsung menyekap pasutri tersebut.
Pengakuan korban yang juga Pengawas Dinas Pendidikan Kabupaten Tanahdatar ini, ia terbangun sekitar pukul 03.00 dinihari untuk melaksanakan shalat tahajud. Selesai mengambil wudhuk, ia pun berniat untuk segera shalat.
”Saat saya keluar dari kamar mandi, dua orang pria bertubuh tegap dan berlogat utara langsung menodongkan senjata api ke kepala saya. Saat itu saya diperintahkan diam, namun saya sempat mencoba melawan dua orang pria tersebut. Dan, saat saya mencoba melawan, kepala saya langsung dihantam dengan linggis. Saya langsung terjatuh dan tak bisa melawan lagi,” ujar Remon.
Saat Remon sudah tidak berdaya, tiba-tiba istrinya keluar dari kamar. Melihat istri Remon keluar, perampok ini pun langsung memukul wanita paroh baya ini. Alhasil, Sunarni juga terluka.
”Melihat sudah banyak orang di dalam rumah, saya dan istri hanya bisa pasrah. Kami sudah tidak bisa melawan lagi. Mereka bersenjata,” ungkap Remon.
Remon mengaku, saat sudah tak berdaya, para perampok melakban mulut serta mengingat tangan dan kaki keduanya. ”Saya memohon saja agar perampok itu tak menghabisi nyawa kami berdua. Kepada para perampok, saya menyuruh silahkan ambil saja uang dan benda berharga di dalam rumah,” tambahnya.
Setelah kawanan rampok tersebut merasa aman, perampok langsung menggeledah seluruh ruangan, dan mengacak-acak lemari pakaian. Saat itu kata, Remon melanjutkan ceritanya, empat kawanan rampok itu mengumpulkan hasil jarahan mereka di atas meja ruang tamu.
”Saya lihat mereka berhasil mendapatkan tujuh jam tangan berbagai macam merek, tiga unit laptop, uang Rp2juta, serta emas berbentuk gelang, kalung, serta cincing yang dipakai istri saya,” ungkapnya.
Menurut Remon, kawanan rampok masuk ke dalam rumah dari pintu belakang. ”Selama satu jam mereka ada di dalam rumah. Setelah itu, mereka kabur melalui pintu belakang. Saya dan istri berusaha membebaskan diri. Setelah itu, saya langsung menghubungi salah seorang family yang kebetulan seorang polisi. Sekitar pukul 06.00 WIB, puluhan aparat kepolisian tiba di lokasi,” sebut Remon.
Kapolres Padangpanjang AKBP Heru Yulianto melalui Kasat Reskrim AKP Ismet di lokasi kejadian mengatakan, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), diketahui pelaku masuk dari pintu belakang rumah.
Untuk memburu perampok, jajaran Reskrim dan Intel melakukan koordinasi dengan jajaran kepolisian daerah tetangga, karena diduga kawanan rampok itu telah kabur atau melarikan diri keluar dari Kota Padangpanjang.
”Saat ini kami memburu kawanan itu ke daerah Bukittinggi, Kabupaten Agam, serta perbatasan Sumbar – Riau,” ungkap Ismet.
Pantauan POSMETRO di lokasi kejadian, selain aparat kepolisian melakukan penggeledahan dan olah TKP, juga dilibatkan anjing pelacak. Anjing ini hanya menemukan botol bekas minuman kawanan rampok, serta jejak kendaraan yang diduga dipergunakan kawanan rampok untuk kabur. (a)

Exit mobile version