Depot Pertamina Bungus Diserang

Meski mengkhawatirkan, ternyata penyerangan OTK ke Depot Pertamina Bungtekab Padang belum memengaruhi pasokan minyak di SPBU di Kota Padang.
PADANG, METRO–Warga Kelurahan Teluk Kabung, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, menyerbu Depot Pertamina Bungus Teluk Kabung. Regulasi baru yang dibuat oleh PT Pertamina, melarang warga setempat untuk memuat minyak di Depot Pertamina Bungus Teluk Kabung, membuat ratusan warga yang biasa memuat minyak marah.
Informasi dihimpun POSMETRO, sekitar pukul 14.00 WIB warga datang dan berkumpul di depan Depot Terminal Pertamina menuntut Pertamina tetap memperbolehkan warga masuk ke dalam depot untuk memuat minyak.
Kapolsek Bungus Teluk Kabung, Kompol Alwi Haskar mengungkapkan, pergantian Head Operation Pertamina membuat Pertamina membuat regulasi baru. Salah satunya yang diperbolehkan masuk ke depot adalah pegawai Pertamina. ”Jika mobil tangki masuk untuk mengisi minyak, biasanya pemuda setempat menggantikan sopir masuk ke dalam untuk pengisian minyak dan antrean. Nanti setelah selesai, ada fee didapatkan pemuda,” jelas Alwi.
Ia menyebut, sekitar 150 orang, yang terdiri dari masyarakat setempat mendatangi depot dan sempat terjadi konflik antara pemuda dengan pihak Pertamina.
”Itu sudah terjadi bertahun-tahun, dan ketika pimpinannya ganti, pimpinan baru ini melarang adanya aksi tersebut, karena mereka bukan sopir yang terdaftar dan tidak diperbolehkan masuk. Akibat kehilangan mata pencarian para pemuda ini akhirnya bereaksi dan menuntut kebijakan itu dicabut kembali,” ungkap Kapolsek.
Alwi Haskar menambahkan, saat ini situasi sudah kembali kondusif, dan pihaknya juga telah mengerahkan seluruh kekuatan polsek, mulai dari intel, reskrim, dan sabhara, untuk bersiaga di lokasi Pertamina.
”Saat ini para pemuda itu masih berada di luar area Pertamina, dan saat ini tinggal menunggu mediasi dengan Pertamina. Dikabarkan aksi mereka akan berlanjut hingga Rabu ini. Sekarang, masih kondusif, namun aktivitas di depot Pertamina untuk sementara dihentikan,” ungkapnya.
OTK Berkeliaran
Sementara, General Manager PT Pertamina Cabang Padang, Adrian menuturkan, awalnya, sekitar pukul 13.00 seorang tak dikenal terlihat berkeliaran di area Filling Point Terminal BBM Teluk Kabung.
Operation Head (OH) TBBM Teluk yang melihat orang tersebut kemudian menanyakan identitasnya. Namun orang  tak dikenal itu tersebut tidak bisa memperlihatkan identitasnya. Sempat terjadi cekcok antara OH dengan orang tak dikenal itu. Saat cekcok semakin memanas OH memerintahkan kepada orang tanpa identitas itu untuk keluar dari area hingga akhirnya digiring petugas keamanan keluar area TBBM Teluk Kabung.
Namun, 15 menit kemudian, orang tak dikenal itu datang kembali, namun kali ini dia membawa serta sekitar 50-an pasukan langsung menyerobot masuk dan menyerbu ke dalam filing shed.
OH TBBM Teluk Kabung tampaknya menjadi incaran mereka. Segerombolan orang tersebut mengejar dan menyerang OH. “OH bersembunyi di dalam mobil tangki dan mereka menyerang dengan memukul pintu mobil tangki,” ungkap Adrian.
Mereka meminta OH untuk turun. Bahkan ada diantara mereka yang naik mobil menarik baju rompi OH hingga robek. OH turun dan dikerumuni langsung dipukul dari belakang hingga akhirnya berhasil diamankan ke kantor.
Adrian belum bisa memastikan siapa orang-orang tersebut dan apa motif dari penyerangan tersebut. “Kita akan analisa CCTV dulu siapa orang-orang ini,” jelas Adrian.
Adrian mengatakan, pihaknya juga sudah membuat kepada gubernur meminta perlindungan dan surat ke Polda Sumbar meminta agar kasus tersebut diusut tuntas.
“Kejadian ini tidak hanya membuat takut karyawan Pertamina, kalau tidak diusut bisa-bisa distribusi BBM di Sumbar bisa terganggu,” tandasnya.
Dari pukul 13.30 hingga malam kemarin, TBBM Teluk Kabung mengehentikan kegiatan operasionalnya sementara waktu. “Instruksi sementara kegiatan operasional dihentikan demi sampai ada jaminan keamanan,” ujar Adrian.
Pertamina Minta Jaminan
PT Pertamina meminta jaminan pengamanan untuk objek vital nasional (Obvitnas) dari tindak premanisme menyusul terjadinya kerusuhan dan penganiayaan preman kepada pekerja di areal filling point Terminal BBM Teluk Kabung.
Sebagai dampak dari kejadian tersebut, TBBM Teluk Kabung untuk sementara tidak beroperasi. Pertamina belum akan mengoperasikan kembali TBBM Teluk Kabung sampai dengan adanya jaminan pengamanan dan tindakan hukum yang tegas kepada para pelaku.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, tindak premanisme terjadi di salah satu objek vital nasional, yang merupakan fasilitas dilindungi negara, pada hari ini, Selasa (7/6) pukul 13.15 WIB. Lokasi kejadian terjadi di areal filling point yang merupakan ring satu TBBM.
”Obvitnas merupakan aset yang dikelola Pertamina dan dilindungi oleh negara berdasarkan regulasi. Namun, tindakan premanisme yang terjadi di TBBM Teluk Kabung dan penganiayaan yang dilakukan para preman yang masuk dan membuat tindak kriminal di areal Obvitnas merupakan tindakan melampaui batas. Untuk itu, kami memutuskan untuk menutup operasi TBBM Teluk Kabung sampai dengan adanya jaminan keamanan dan juga tindakan hukum yang tegas kepada para pelaku,” tegas Wianda.
Bermula dari kontrol yang dilakukan oleh Operation Head (OH) TBBM Teluk Kabung pada 13.00 WIB ke lapangan dan menemui orang yang tidak dikenal dan tanpa identitas. OH menegur dan menanyakan identitas dari orang tidak dikenal tersebut, namun yang bersangkutan tidak dapat menunjukkan identitasnya sehingga OH memintanya untuk keluar dari area Obvitnas, namun mendapatkan perlawanan sebelum berhasil diamankan oleh petugas sekuriti.
Namun, sekitar pukul 13.15 WIB, sekumpulan orang tidak dikenal datang menyerbu filling shed dan menyerang  OH dan terjadi tindak penganiayaan.
”Seketika operasional penyaluran mobil tangki dan kegiatan kapal dihentikan seluruhnya. Sampai dengan saat ini TBBM Teluk Kabung belum beroperasi menunggu situasi lebih kondusif,” katanya. (rg/rpg)

Exit mobile version