4 Perampok Toko Mas Belum Terlacak

Pascaperampokan Minggu (5/6) siang, Toko Emas Dewi Murni di Pasar Belimbing, tutup. Garis polisi yang dipasang di lokasi pun sudah dilepas.
PADANG, METRO–Siapa empat perampok bersenjata api yang berhasil menggasak emas sebanyak 4 kilogram atau sekitar Rp2 miliar di Toko Emas Dewi Murni, Pasar Belimbing, Jalan Apel Raya No 3, Kecamatan Kuranji, Minggu (5/6) siang, belum terkuak. Polisi masih melacak keberadaan pelaku.
Kapolresta Padang AKBP Chairul Aziz mengatakan, untuk mengungkap siapa pelaku, aparat membutuhkan bantuan dan kerjasama masyarakat. Salah satu pelaku diduga mengalami luka akibat pecahan kaca dari tempat penyimpanan perhiasan emas.
”Untuk memburu para pelaku, saya sudah infokan ke seluruh jajaran. Selain itu, mengenai senjata yang digunakan para perampok masih didalami dari material selongsong peluru yang ditemukan di lokasi kejadian,” jelas AKBP Chairul, Senin (6/6).
Selain selongsong peluru, polisi juga menemukan satu jam tangan diduga milik pelaku. Selain itu tangan salah satu pelaku juga diduga mengalami luka robek akibat terkena pecahan kaca.
Kapolresta menyebut, dugaan polisi, para pelaku sudah lama mengintai Toko Mas Dewi Murni dan telah mempelajari rutinitas korban, serta kapan jam banyak pembeli, dan kapan lengang atau sepi. Makanya, dalam beraksi, mereka hafal benar tempat emas serta arah untuk melarikan diri.
Pascaperampokan yang terjadi Minggu (5/6) siang itu, kemarin kondisi Pasar Belimbing kembali norma. Garis polisi yang dipasang di toko emas itu, kemarin sudah tidak ada lagi. Namun, tak tampak aktivitas jual beli di toko itu.
Menurut salah satu pedagang pakaian bayi, Diva (25), usai perampokan ia masih was-was, karena aksi perampok yang nekat memakai senjata api. Diva berharap petugas kepolisian masih berjaga di lokasi untuk memberi rasa aman kepada pedagang dan masyarakat. ”Kami masih takut, tapi mau bagaimana mana lagi, kami butuh makan dan kami harus tetap buka toko,” ujar Davi.
Hal yang sama diungkapkan pedagang makanan, Anto (34) yang berjualan di dekat Toko Emas Dewi Murni. Ia mengatakan, masih trauma dengan perampokan di Minggu siang itu. “Mendengar suara klakson mobil saja, saya kira itu senjata api yang ditembakkan. Kalau untuk situasi sekarang, sudah kembali normal, jual beli tetap ada. Kami berharap kepolisian bisa menangkap pelaku,” ungkapnya.
Aksi perampok di siang bolong itu membuat gempar Pasar Balimbing. Para pelaku benar-benar bernyali, melakukan perampokan di tengah keramaian pasar. Selain bernyali, pelaku juga profesional. Hanya butuh waktu sekitar 10 menit oleh pelaku untuk menyikat perhiasan emas.
“Mereka menenteng senjata. Saya mendengar pak haji berteriak, saya sangka gempa, tapi setelah saya lihat ternyata beberapa orang memegang senjata api dan menembak. Saya hanya bisa menyaksikan saja, karena pelakunya menggunakan senjata api,” ungkap Agusnaldi (47), yang mengaku melihat para perampok kabur dengan menggunakan  sepeda motor Satria FU serta Vario Tekno.
Peristiwa bermula sewaktu tokoh emas yang Dewi Murdi sepi pembeli. Anak pemilik toko, Dipo Agusta (35) sedang berada di dalam. Tiba-tiba, empat lelaki yang yang keseluruhannya memakai helm dan penutup wajah masuk ke dalam toko dan langsung menodongkan senjata api kepada.Aksi itu diketahui Rusli Muktar (73), pemilik toko yang tinggal di Perumahan Pemda, Kecamatan Lubukbegalung.
”Saya kaget. Waktu itu habis shalat zuhur dari masjid. Sebelum ke toko, saya duduk di kedai seberang untuk minum air putih dan melihat dua sepeda motor dari arah barat. Saat itu saya melihat 4 orang dengan menggunakan sepeda motor Honda Vario dan Satria FU. Keempatnya masuk ke dalam toko. Saat itu saya sudah punya firasat buruk, dan saya mencoba memastikan apakah itu pembeli emas atau bukan,” kata korban. (rg)

Exit mobile version