IRT Dibunuh; Ada Luka Bacok di Leher, Dada dan Punggung

AGAM, METRO–Polisi belum menetapkan siapa tersangka utama kasus pembunuhan Rima Putri Pertiwi (29), warga Gumarang II, Nagari Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan, yang ditemukan bersimbah darah di sawah, Sabtu (4/6) subuh. Hasil autopsi ditemukan luka bacok di leher, dada, perut dan punggung.
”Suami korban masih ditahan untuk pemeriksaan. Namun, belum bisa ditetapkan siapa dalang utama pembunuhan sadis itu,” ungkap Kapolres Agam AKBP Eko Budhi Purwono melalui Kasat Reserse AKP Syafrizen, Senin (6/6).
Suami korban, Rozi, menurut AKP Syafrizen, ditahan karena ada kecurigaan keterlibatannya dalam kasus tersebut. Dimana, Rozi diketahui sering cemburu kepada istrinya. Selain itu, di hari pembunuhan terjadi, saksi mata yang juga masih pihak keluarga, Alfitrah (50) tak sengaja mendengar suara pertengkaran dan jeritan kesakitan.
Melalui telepon Alfitrah berusaha memanggil-manggil korban, namun tidak ada jawaban. Hanya terdengar suara jeritan. Tidak lama kemudian saksi menghubungi keluarga korban agar melihat kondisi korban ke rumahnya.
”Ada isu jika suami korban cemburu jika seseorang ada menelepon istrinya tersebut. Dan, saat ini suami korban masih kita tahan dulu. Kami belum menetapkan siap tersangkanya, namun dalam kasus ini penyidik akan terus menelusuri kasus ini,” jelas AKP Syafrizen.
Dijelaskan, penyidik menemukan beberapa kejanggalan di lokasi kejadian. Namun, ketika ditanya apa kejanggalan itu, penyidik belum bisa menyebutkan secara pasti. “Selain mengumpulkan sejumlah bukti di TKP, pihaknya telah meminta keterangan dari beberapa saksi. Seperti, ibu dan kerabat korban lainnya,” jelasnya.
Ibu korban bernama Susi (50) menyebut, setelah mendapat
telepon dari kerabatnya itu, ia beserta warga lainnya mendatangi rumah anaknya itu, namun Rima tidak ada di rumahnya. Sekitar pukul 03.00 WIB, ibu korban menemukan bercak darah di samping rumah anaknya. Kemudian, ibu korban bersama warga menelusuri arah bercak darah tersebut dan akhirnya menemukan korban di tengah sawah, antara rumah korban dan rumah orang tuanya.
”Sekitar pukul 04.00 WIB warga pun melaporkan peristiwa itu ke Mapolsek Palembayan,” jelasnya.
Saat ditanya beberapa petanyaan, siapa saja yang terlibat dalam kasus pembunuhan ini, dengan tegas AKP Syafrizen, belum ada satu pun tersangka karena fakta yang diperoleh petugas masih bersifat umum, sehingga butuh kajian lebih dalam untuk mengarah ke pelaku. Meski demikian, polisi yakin tersangka segera ditetapkan,” ungkap Syafrizen.
Sementara itu, salah seorang warga Palembayan, Almuhni (52), berharap agar kasus pembunuhan Rima segera diungkap. Kasus pemunuhan sadis ini harus menjadi pelajaran bersama, sehingga tak ada lagi korban lainnya.
”Upaya pencegahan harus dilakukan bersama-sama, baik itu orang tua atau pihak lain. Sebab di Luhak Agam kasus pembunuhan sudah tergolong tinggi,” tegasnya. (i)

Exit mobile version