Abu Sayyaf Bebaskan Sandera Asal Padang

 
PADANG, METRO–Tangis bahagia pihak keluarga menyambut kabar dibebaskannya Wendi Raknadian (29), warga jalan Dr M Hatta, RT 01/RW 01, Kelurahan Pasar Ambacang, Padang, oleh kelompok teroris Abu Sayyaf. Keluarga berharap, Wendi yang sudah lebih dari sebulan disandera, bisa segera dipulangkan ke Padang.
Ayah Wendi, Aidil (55) saat dihubungi Minggu (1/5) sore mengaku sudah dihubungi oleh pihak perusahaan tempat Wendi bekerja. Pihak perusahaan menyebut, kondisi Wendi baik-baik saja dan sekarang masih berada di kawasan Filipina, dan sudah diamankan oleh Otoritas Kemlu RI.
Iya, Minggu sore saya mendapat telepon dari pihak perusahaan. Alhamdulillah, Wendi selamat dan sudah dibebaskan. Doa kami pun diterima oleh Allah, ucapnya.
Tapi, Aidil mengaku belum melakukan kontak dengan anak sulungnya tersebut dan hanya mendapat kabar kalau Wendi saat ini mengalami demam. Meskipun demikian, Aidil tetap berharap kalau sang anak bisa kembali dengan utuh dan kembali bergabung dengan keluarganya di rumah.
Dia sudah selamat saya sangat bersyukur. Saya dan keluarga berharap kita bisa kembali berkumpul bersama di rumah. Terimakasih untuk semua yang sudah membantu, jelasnya.
Sejumlah media asing di Filipina mengabarkan kelompok militer Abu Sayyaf sudah membebaskan 10 WNI yang sebelumnya menjadi tawanan mereka. Dari informasi yang dihimpun, pembebasan dilakukan Minggu (1/5) sekitar pukul 12.00 waktu Filipina melalui salah satu media yang mengabarkan melaluibreaking news, yakniCNN Philipines.
Menurut Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Muhammad Iqbal, pihak Kementerian Luar Negeri hingga kini masih menunggu konfirmasi di lapangan. 10 WNI tersebut kabarnya tengah berada di Pulau Jolo, Filipina. Mereka dibebaskan pada 29 April 2016 dengan uang tebusan Rp5,4 miliar.
Kami masih menunggu konfirmasi dari lapangan terkait pembebasan sandera. Yang jelas, Menlu RI masih terus komunikasi dengan Menlu Filipina mengenai hal ini, kata Iqbal dalam keterangan resminya, Minggu sore.
Seperti diketahui sebelumnya, militer Filipina dalam sepekan terakhir telah membombardir titik-titik diduga markas militan Abu Sayyaf di pedalaman Pulau Jolo, Provinsi Sulu, Filipina. Penggempuran di kawasan Pulau Jolo dilakukan setelah ada perintah langsung dari Presiden Benigno Aquino III. Sebelum masa jabatannya berakhir, dia telah berjanji akan menumpas sepenuhnya Abu Sayyaf dari selatan Filipina.
Sebelumnya, berdasarkan keterangan sumber di Sulu dan pejabat kepolisian Filipina yang terlibat dalam negosiasi dengan Abu Sayyaf, 10 WNI, beberapa orang tak dikenal mengantar 10 orang kru kapal tunda itu ke kediaman Gubernur Abdusakur Tan Jnr di Pulau Jolo di tengah hujan lebat.
Kepala kepolisian Sulu, Inspektur Wilfredo Cayat membenarkan kabar ini. Cayat mengatakan, setelah diantar ke depan kediaman Gubernur Sulu, mereka lalu dibawa masuk dan disuguhi makanan. Gubernur Tan kemudian memanggil saya dan menyerahkan ke-10 orang itu ke kepolisian. Kini kami sedang mempersiapkan untuk membawa mereka ke Zamboanga dan menyerahkan mereka ke kantor konsuler, tambah Cayat kepada harian The Inquirer.
Sumber lain menambahkan bahwa uang tebusan telah dibayarkan untuk pembebasan ke-10 WNI itu pada Jumat (29/4). Semua sandera itu rencananya akan dibawa ke kota Zamboanga, dimana otoritas Indonesia kemudian akan menjemput mereka. Sementara, pihak Kemlu RI sendiri juga tidak dapat memastikan informasi yang beredar saat ini.
Kami masih menunggu konfirmasi dari lapangan terkait pembebasan sandera, yang jelas Menteri Luar Negeri masih terus komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Filipina mengenai hal ini. Belum bisa konfirmasi sejauh ini, kata Kemlu, Retno Matsuri kepada wartawan di Jakarta, Minggu kemarin.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso membenarkan jika 10 WNI tersebut telah dibebaskan. Iya betul (10 WNI dibebaskan Abu Sayyaf) karena dari laporannya seperti itu, ujar pria yang akrab disapa Bang Yos kepada wartawan, Minggu (1/5).
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menambahkan, saat ini 10 WNI tersebut telah berada di kediaman Gubernur Abdusakur Mahail Tan di daerah Jolo, Filipina, dan diperkirakan sore nanti akan tiba di Lanud Halim Perdanakusumah. Nanti sore diperkirakan akan sampai ke Halim, jadi tunggu ya, katanya.
Kendati demikian, Bang Yos enggan memberikan keterangan bagaimana akhirnya 10 sandera tersebut bisa dibebaskan, apakah lewat membayar tembusan atau tidak. Nanti akan ada penjelasan dari pemerintah, sementara itu dulu, pungkasnya.
Keluarga Wawan Saputra (24) salah satu dari sepuluh WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf sejak beberapa pekan lalu histeris mendengar kabar anaknya telah dibebaskan. Ayah Wawan, Mansur Halide (53) mendapat kabar dari perusahaan tempat anaknya bekerja sekitar pukul 16.30 Wita. Pihak perusahaan menelpon dan memberi kabar bahwa putranya sudah dibebaskan.
Keluarga Wawan yang beralamat di Jalan Terompet, Kompleks Perumnas Cabang Sulsel I, Kecamatan Manggala langsung histeris begitu mendapat telepon dari perusahaan. Alhamdulillah Ya Allah, terima kasih, anak saya bebas ya Allah, kata Mansur Halide sambil menangis bersama istri dan seluruh sanak keluarganya.
Mansur mengaku ditelepon oleh perusahaan PT Patria tempat anaknya bekerja, dan memberi kabar bahwa anaknya dan sembilan sandera lainnya telah dibebaskan. Tapi pihak keluarga belum diberitahu di mana keberadaan anaknya sekarang. Semoga cepat dikembalikan ke Indonesia, kata dia. (age)

Exit mobile version