AGAM, METRO
Masyarakat Sungai Tanang Ketek, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam dikagetkan dengan penemuan mortir oleh seorang penggali tanah, Senin (3/8) siang. Temuan itu lalu dilaporkan ke Polsek Banuhampu Sungai Puar dan diamankan di Koramil Banuhampu Sungai Puar.Dijelaskan Kapolsek Banuhampu Sungai Puar, Kompol Jefrizal Jarun, mortir aktif ditemukan oleh seorang petani bernama Pangulu (53) di ladangnya. “Menemukan mortir, yang bersangkutan langsung memberitahu pada masyarakat lainnya dan pihak kepolisian,” kata Jarun.
Adanya kabar dari Sutan Pangulu tersebut langsung membuat geger masyarakat setempat. Informasi tersebut dengan cepat menyebar ke masyarakat lainnya. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, areal ladang itu sudah banyak didatangi. Polisi yang datang ke lokasi langsung mengamankan lokasi dan meminta masyarakat untuk menjauh karena mortir diduga masih aktif.
Sesuai dengan aturan baru, kata Kapolsek, kalau adanya penermuan bahan peledak seperti granat dan mortir atau sejenisnya, maka yang berwenang untuk mengamankannya adalah pihak TNI. “Beberapa anggota Koramil Banuhampu Sungai Puar langsung datang ke lokasi dan mengamankan tempat itu. Terlihat, kalau mortir ukuran panjang 30 Cm dan lebar 10 Cm tersebut tertancap di dalam tanah dengan kedalaman sekitar 40 Cm,” ungkap Kapolsek.
Tidak perlu menunggu lama, dengan sangat hati-hati, pihak TNI langsung membawa mortir itu ke Koramil setelah memasukkannya ke dalam kardus. Salah seorang anggota Koramil menjelaskan, diduga mortir tersebut masih aktif, namun sudah ditembakkan tapi tidak meledak. Hal tersebut dilihat dari bentuk mortir kalau bagian depan dan belakang mortir sudah rusak, tapi kandungan mesiu dan zat kimia di dalamnya masih ada dan sewaktu-waktu bisa meledak karena beberapa faktor, seperti terkena suhu yang terlalu panas, terkena pukulan dan sebagainya. (wan)
Komentar