ilustrasi
LIMAPULUH KOTA, METRO–Tim gabungan dari Kecamatan Pangkalan Koto Baru Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat (Sumbar), menjaring 13 wanita penghibur atau Pekerja Seks Komersial (PSK) yang beroperasi di jalur menuju Riau, Sabtu (12/3) dini hari.
“Selain wanita penghibur, kami juga mengamankan enam pengunjung dan tiga pemilik warung tempat maksiat tersebut. Keberadaan mereka sudah membuat resah warga sekitar dan juga membuat malu wajah Pangkalan,” ujar Kapolsek Pangkalan Iptu Kalbert.
Ia mengatakan, 13 wanita tersebut diduga berprofesi sebagai penghibur di sejumlah cafe yang berada di jalur Sumbar-Riau. Mereka terjaring di kafe-kafe yang berada di Nagari Pangkalan dan Tanjung Balik.”Semuanya sudah kami amankan di Mapolsek,” kata dia.
Hingga Sabtu siang, 22 orang hasil operasi tersebut masih menjalani pemeriksaan intensif pihak Kepolisian sambil menunggu kedatangan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Limapuluh Kota.
Ia menambahkan, operasi untuk memberantas penyakit masyarakat (pekat) sengaja dilakukan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Pangkalan Koto Baru, yang mana tim berasal dari kepolisian, Koramil Pangkalan Kodim 0306/50 Kota, dan aparatur kecamatan.
Salah seorang masyarakat Limapuluh Kota, Syafri mengapresiasi langkah aparat penegak hukum dalam memberantas maksiat di daerah itu. “Kalau perbuatan mereka melanggar aturan yang ada, harus diberantas. Sebagai masyarakat, usaha aparat penegak hukum mencegah maksiat tersebut perlu diapresiasi dan didukung semua pihak,” kata dia. Ia menambahkan, perbuatan melanggar hukum tersebut telah lama terjadi di pelintasan Sumbar-Riau, namun belum juga dapat diberantas hingga tuntas.
Pekan lalu, petugas juga mengamankan beberapa PSK yang sedang mangkal di rumah sekaligus warung yang berada di kawasan Aiaputiah, Harau, itu digerebek polisi, Sabtu lalu (5/3).Dalam penggerebekan tersebut, polisi mengamankan tiga PSK yang berwajah lumayan cantik. Ketiganya PSK berinisial AS, ID, dan IK.
Dari ketiga PSK ini, dua orang berasal dari Tasikmalaya, dan satu orang asal Sumbar. Selain mengamankan ketiga PSK, korps berlambang Rastra Sewaktottama juga mengamankan seorang pria yang diduga sebagai mucikari, sekaligus pemilik tempat prostitusi di jalan Sumbar-Riau. Pria tersebut berinisial MS (35).
Menurut Kapolres Limapuluh Kota AKBP Bagus Suropratomo Oktobrianto, penggerebekan tempat prostitusi di jalan negara Sumbar-Riau ini, berawal saat anggota Polres Limapuluh Kota, mencari anggota The Bandits yang masih menghirup udara bebas. The Bandits ini sendiri, merupakan nama sebuah geng preman di Nagari Manggilang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru. Anggota geng ini diduga terlibat banyak kasus kejahatan. Termasuk kasus pencurian dengan kekerasan (curas) disertai perkosaan di kampung tetangga mereka, yakni Jorong Sopang, Nagari Pangkalan.
Saat tim gabungan Polres Limapuluh Kota, Polda Sumbar, Brimob Padangpanjang, Polres Bukittinggi, dan Polres Payakumbuh, melakukan Operasi Penindakan Terukur, dengan menggerebek Nagari Manggilang, Kamis lalu (3/3), belum semua anggota The Bandits yang berhasil ditangkap.
Malahan otak curas dan perkosaan lolos dari sergapan petugas. Untuk melacak bandit yang kabur itu, Polres Limapuluh Kota mengumpulkan informasi dari kawan-kawannya yang sudah ditangkap. Dari informasi itu diketahui, dia sering nongkrong pada sebuah rumah sekaligus warung yang menyediakan jasa layanan prostitusi di kawasan Huluaia, Harau.
Sementara itu dari Kota Payakumbuh dilaporkan, sepasang oknum pelajar yang ketangkap mesum di kawasan Sungaipanago, Payakumbuh Barat,Jumat lalu (4/3), sudah dipulangkan kepada keluarga mereka. (ben)















