PADAPADANG, METRO
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sumbar Amran menyesalkan lambannya tanggap darurat pascatergelincirnya pesawat Citilink di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Minggu (2/8). Pihak PT Angkasa Pura II dinilai tak siap, sehingga banyak penumpang yang terabaikan sampai basah kuyup karena hujan.”Ini ada kesan ketidaksiapan dari pihak Angkasa Pura II dalam penanggulangan kecelakaan pesawat. Untung saja semua penumpang bisa selamat walaupun banyak yang shock,” jelas Amran, Senin (3/8).
Dia menilai, hal ini bisa menjadi pelajaran jika terjadi lagi kecekaan lagi. Dengan hal tersebut, Angkasa Pura II bisa mengevaluasi pembelajaran tersebut. Sehingga, di masa yang akan datang tidak lagi terjadi hal yang serupa. ”Saya lihat tadi malam itu ada yang basah kuyup sehingga buka baju dan kedinginan. Ada yang stres karena cemas pesawat akan meledak. Seharusnya pihak bandara bisa menenangkan para penumpang itu. Kemudian, lakukan evakuasi dengan baik, jangan sampai penumpang itu basah kehujanan,” jelasnya.
Semua penumpang yang ada dalam pesawat tersebut selamat. Katanya, meski sempat ada yang sakit pascakejadian itu dan dilarikan ke rumah sakit, namun sata ini telah sembuh dan bisa dibawa pulang. Untuk indikasi sendiri kata Amran memang baru sebatas kesimpulan karena cuaca jelek sehingga membuat pesawat hard landing dan mengakibatkan salah satu ban pecah hingga tergelincir keluar runway 33 atau ke sisi kiri landasan.
Ditanya terkait evakuasi badan pesawat, dikatakan Amran, masih menunggu koordinasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). ”Untuk penyebab ini kita akan menunggu pihak KNKT terlebih dahulu. Apakah tergelincir ini benar disebabkan oleh hujan, atau dari pesawat, pilot atau pun bandara. Itu dilakukan KNKT,” jelas Amran.
Akibat kejadian ini, kata Amran, empat penerbangan tujuan Jakarta dibatalkan. Penerbangan yang dibatalkan ini dari maskapai Garuda, Lion Air, Sriwijaya Air dan Citilink. “Bandara akan tutup hingga evakuasi badan pesawat selesai. Itu perintah dari pusat. Tapi sekarang sudah pesawat sudah dievakuasi,” terangnya.
Sementara, hujan deras yang mengguyur Kota Padang dan Padang Pariaman dari siang hingga malam memang telah diprediksi pihak Badan Meteorologi Klimatologo dan Geofisika (BMKG) Tabing, Padang.
Kepala Seksi (Kasi) Observasi dan Informasi BMKG Tabing, Padang Budi Iman Samiaji mengatakan, tanda-tanda hujan deras akan mengguyur Kota Padang memang telah terlihat semenjak pukul 11.00 WIB. Dimana sudah terbentuk awan hitam pekat di atas langit Kota Padang. “Hujan deras memang sudah kita prediksi dari siangnya, di mana awan hitam pekat yang sudah terlihat sejak siang,” terangnya.
President & CEO Citilink Albert Burhan menjelaskan, saat ini pesawat sedang dibawa menuju hanggar untuk mendapat pemeriksaan teknis lebih lanjut. “Tim Angkasapura (AP) II Bandara Minangkabau Padang akhirnya berhasil memindahkan pesawat Citilink sekitar pukul 08:50 pagi dan sudah dipindahkan ke tempat yang aman,” ujar Albert.
Sambil menunggu pemindahan tersebut selesai, anak usaha PT Garuda Indonesia ini menerbangkan tim teknis operasional yang akan tiba di lokasi siang ini untuk melakukan pemeriksaan kondisi pesawat. “Laporan sementara yang kami terima bahwa kondisi pesawat secara keseluruhan dalam keadaan baik, namun untuk memastikan hal tersebut, direksi Citilink dan KNKT juga akan terbang ke Padang meninjau langsung proses akhir pemindahan pesawat, sekaligus mengunjungi para penumpang yang mengalami shock ringan,” terang Albert.
Albert menambahkan, penerbangan dan Bandara Minangkabau sudah kembali berlangsung normal meski sempat mengalami delay karena adanya penarikan pesawat. (d)
Komentar