PADANG, METRO – Lama tak terdengar aksinya, Tim Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Polresta Padang kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT). Tak tanggung-tanggung, yang dibidik adalah oknum aparatur sipil negara (ASN) Pemko Padang yang kantornya hanya berbatas jalan kecil dengan Mapolresta Padang di Jalan M Yamin.
Adapun yang “masuk karung” terkena OTT adalah JN (54), salah seorang pegawai yang berdinas di Badan Pendapatan Daerah (Bapeda). Dia diamankan Jumat (18/10) sekitar pukul 12.00 WIB di depan Balai Kota Lama, Jalan M Yamin, Padang. Polresta baru memberikan keterangan pada Sabtu (19/10) siang.
Selain JN, Satgas Saber Pungli Polresta Padang juga mengamankan IZ (63) yang diduga merupakan pemberi uang yang berasal dari pihak swasta. Keduanya digerebek sedang bertransaksi, setelah cukup lama diintai petugas yang menyamar.
Kapolresta Padang Kombes Pol Yulmar Try Himawan, Sabtu (19/10) membenarkan OTT yang telah dilakukan oleh Tim Saber Pungli Polresta Padang tersebut. “Saat ini keduanya masih dalam proses pemeriksaan guna memperkuat proses penyelidikan kami. Insya Allah dalam 1 x 24 jam keduanya akan ditetapkan menjadi tersangka,” ujar Yulmar.
Dikatakannya, JN merupakan staf Biaya Perolehan Hak Atas Tanah Bangunan (BPHTB) di Bapenda Padang. Sementara IZ diduga pemberi uang dalam pengurusan BPHTB.
“Barang bukti yang diamankan sementara ini yaitu uang tunai sebesar Rp 33.599.000 serta beberapa dokumen permohonan BPHTB. Kami banyak mendapat laporan akan susahnya pengurusan BPHTB ini. Karena itu menyiapkan tim untuk mengungkap kasus ini,” pungkas Yulmar.
Kapolresta menyebutkan, karena penyelidikan dan penyidikan belum berhenti sampai di situ, tentu masih akan ada lagi oknum-oknum yang diperiksa. Yang jelas, katanya, saat ini semua pihak yang diduga terlibat akan dipanggil. “Kami akan terus mengembangkan kasus ini,” sebutnya.
Sementara itu Sekretaris Kota Padang Amasrul yang dihubungi wartawan mengaku telah mendapatkan informasi terkait dengan terjerat OTT-nya salah seorang anak buahnya. “Saya sudah dapat laporannya, namun belum bisa bicara banyak. Yang tahu pasti tentu yang menangkap, tentang apa yang terjadi,” katanya. (r)














