PESSEL, METRO – Gelombang pasang setinggi 4 meter yang terjadi sejak beberapa hari belakangan menghantam 15 rumah yang berada di sepanjang pantai Kampung Muaro, Kenagarian IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan. Puncaknya, Minggu (29/9) pukul 06.00 WIB, abrasi pantai itu mengakibatkan seluruh bangunan rumah luluh lantak hingga tak bisa lagi dihuni.
Warga yang rumahnya terdampak abrasi pantai pun, harus mengungsi di tenda yang disediakan oleh Dinas Sosial, Kabupaten Pessel, lantaran bangunan rumahnya disapu habis oleh gelombang. Sementara, ada juga beberapa warga yang menumpang di rumah sanak saudara. Barang-barang rumah tangga dititpkan ke rumah warga yang tidak terdampak.
Tidak hanya menyapu bangunan rumah, beberapa pohon kelapa tumbang akibat derasnya sapuan gelombang pantai. Daratan semakin berkurang karena abrasi yang terjadi terus menerus. Diperkirakan, sekitar 70 meter daratan terkikis dan bibir pantai semakin dekat dengan pemukiman.
Nofi (35) ketua pemuda setempat mengatakan, kejadian abrasi pantai terjadi sudah hampir seminggu ini. Namun paling besar gelombang pasang terjadi pada pagi tadi, Minggu (29/9) pukul 06.00 WIB. Rumah semi permanen yang disapu gelombang pasang dipastikan tidak bisa ditempati lagi.
“Rumah mereka hancur semuanya. Barang-barang juga ikut rusak. Untuk barang-barang yang bisa diselamatkan di evakuasi dari lokasi. Sementara penghuni rumah sebagian besar menggungsi di tenda. Kondisi mereka sangat memprihatinkan,” kata Novi.
Sementara itu, salah seorang warga terdampak abrasi, Yanto mengatakan, ketika gelombang pasang terjadi, ia sedang berada di dalam rumah bersama keluarga. Abrasi pantai menyebabkan satu unit bangunan gudang miliknya berada di pinggir pantai rusak.
“Saya berharap ada upaya cepat dari Pemkab dan dinas terkait untuk segera melakukan penanganan cepat. Karena dikhawatirkan akan ada lagi gelombang yang lebih besar akan menerjang lagi,” ungkapnya.
Terpisah, Camat Batang Kapas Wendra Rovikto ketika dikonfirmasi , mengatakan dari pendataan yang dilakukan ada 15 rumah yang di Kampung Muaro, Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan yang rusak parah. Data tersebut telah disampaikan ke Pemkab Pessel.
“Kita mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktifitas di sepanjang pantai. Bila perlu sementara waktu pindah ke tempat yang lebih aman, seperti ditenda pengungsian disiapkan Dinsos atapun sanak keluarga,” jelasnya.
Sedangkan Kepala Dinas Penggelolan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Pesisir Selatan Doni Gusrizal menjelaskan, usulan proposal dari pihak Kecamatan memang sudah disampaikan, dan kewenangan untuk pantai ada di Balai Sungai dan Pantai. Untuk upaya cepat penanganan abrasi pantai PSDA Pessel dengan merencanakan pemasangan karung.
“Kendala kita, kantong – kantong pasir PSDA Pessel tidak ada, dan kita menunggu dari pihak Balai. Besok (hari ini) rencananya, Pemkab Pessel akan melakukan ekpos ke Dirjen PSDA. Dan, ini segera harus ditindak lanjuti. Lokasi abrasi pantai di kampung muaro, Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas sepanjang kurang lebih 700 meter muda – mudahan segera ditangani,” pungkasnya.
Berdasarkan data dihimpun dilapangan beberapa warga yang rumahnya rusak akibat abrasi pantai merupakan milik Nofi, Isul, Indera, idon, amat, Colak, Yarni, Uci, Janah, denis panungkek, ijul, Rodi dan Iskandar. Dan, ada satu unit bangunan Bumnag rusak ikut terkenah abrasi panta
Terlihat, warga membersihkan puing – puing rumah, seperi kayu, papan, dan seng. Selain itu, masih ada puluhan Kepala Keluarga (KK) lainya yang rawan terancam abrasi pantai. Bahkan, gelombang pasang sudah menutupi jalan aspal. (rio)















