Bus Kampus Unand 01, terbalik dan masuk dalam riol, di dekat gerbang kampus, Jumat (12/2) sore. Rem bus diduga blong sejak dari Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) dan membuat sekitar 41 penumpang histeris. Hingga Jumat pukul 22.00 WIB, dua orang tewas dalam musibah tersebut. Sementara puluhan mahasiswa terluka dan kritis.
PADANG, METRO–Allahuakbar… Allahuakbar…Allahuakbar…Teriakan minta tolong, penuh kecemasan dan histeris bersahut-sahutan keluar dari mulut puluhan mahasiswa dan mahasiswi yang menumpang bus kampus Universitas Andalas (Unand) 01 bantuan Presiden RI Megawati Soekarno Putri, Jumat (12/2) petang. Sopir, Asril (60) tak kalah cemas, karena mengetahui rem sudah bolong. Ia tak bisa berbuat apa-apa, karena jalan yang menurun.
Bus besar itu terus melaju dengan kencang di jalan penurunan. Akhirnya, bus terhenti saat terbalik dan masuk ke dalam riol sedalam 50 meter, tak jauh dari gerbang utama Kampus Unand. Sekitar 41 mahasiswa dan mahasiswi mengalami luka-luka. Dua di antaranya, tewas yakni, sopir bus Asril Zaini dan Husniwati Dewi (Teknik Industri, 2012).
”Kami sangat panik, ketika tahu rem blong di dekat Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM). Sopir juga meminta kami semua di dalam bus untuk tenang. Sopir langsung meminta kami untuk berdoa,” sebut Silvi, mahasiswi Fakultas Pertanian yang ikut menumpang bus Unand, Jumat sore.
Pengakuan Silvi yang dijumpasi di Klinik Ani, tak jauh dari lokasi bus terbalik, saat kejadian ia duduk di bagian depan. Awalnya sopir sempat meminta kepada para penumpang untuk tenang karena rem bus sudah blong. Ketika melaju di depan PKM, sopir langsung berteriak dan meminta semua penumpang berdoa, karena bus terus meluncur.
Karena kondisi jalanan yang menurun, bus ini malah melaju dengan kencang tanpa hambatan. ”Sopir juga berteriak-teriak, awas… awas, karena melihat ada mobil dan motor di depan,” ungkap Silvi, yang mengalami luka ringan karena terhimpit dan terkena pecahan kaca bus.
Menurut Silvi, bus saat itu dalam keadaan penuh. Maklum, sore hari adalah jadwal mahasiswa penumpang. “Tepat di depan gerbang Kampus Unand, bus tetap mengklakson sebuah mobil Suzuki Ertiga yang berjalan lambat,” papar cewek berhijab ini.
Tak terelakkan, bus langsung menghantam bagian belakang Suzuki Ertiga nopol BA 1849 BY dan sopir tampak membanting setir ke arah kiri. “Setelah itu saya lihat semua penumpang menangis. Saya malah sempat tidak sadar karena kena pecahan kaca di kening,” ucapnya.
Deni, alumni Fakultas Hukum yang ikut menumpang di Bus Unand 01, menuturkan suasana panik dan shock seluruh penumpang. Pria ini duduk di bangku belakang dan merasakan dengan jelas suasana yang terjadi di atas bus. Disebutnya, bus tersebut ditumpangi mayoritas mahasiswi, dan hanya sekitar 8 pria.
”Karena rata-rata cewek, pekikan mereka sangat keras bahkan membuat saya juga ikut panik. Akhirnya, kami tersadar dengan kondisi berdempetan dan bus sudah ada di riol,” tuturnya.
Informasi dihimpun POSMETRO, saat kejadian sejumlah warga tengah asyik beraktivitas. Mereka kaget setelah mendengar suara pekikan, kemudian diikuti dengan bunyi dentuman keras. Saat dilihat, saat itu terlihat beberapa orang mahasiswa meminta tolong karena sebagian besar dari mereka terjepit dan terjebak di dalam bus.
Salah seorang warga dekat gerbang kampus, Teguh (20) mengaku, sempat mendengar suara seperti bunyi dentuman keras dari arah gerbang Unand. Penasaran, pemuda ini pun lantas mengikuti arah suara tersebut. Ternyata, bus itu ditemukan dengan posisi miring dan kondisinya sudah remuk di bagian depan bus.
Ditambahkannya, saat itu terlihat beberapa orang penumpang mengalami luka di sekujur tubuhnya. Sementara, sang sopir tampak terjepit di belakang kemudinya. Mereka tampak saling bantu untuk bisa keluar dari dalam bus. Sejumlah warga yang mengetahui kejadian itu juga dibantu oleh warga sekitar.
“Beberapa mahasiswa itu meminta tolong kepada warga. Mereka ketakutan. Untung cepat ditolong,” ucapnya.
Rektor Unand Prof Tafdil Husni yang ditemui di IGD RSUP M Djamil Padang, menyebut musibah bus terbalik dan masuk riol, membuat civitas akademika Unand berduka. Menurutnya, kejadian itu masih dalam penyelidikan yang diserahkan ke polisi. Hingga saat ini, dia masih belum mendapatkan data pasti mengenai korban, namun dikabarkan lebih dari 40 orang, termasuk mahasiswa dan beberapa warga sipil.
”Saya belum tahu pasti penyebabnya, tapi para korban sudah dibawa ke rumah sakit,” ujar Rektor.
Dia menyebut, pihak Unand akan menanggung semua biaya pengobatan para korban yang dirawat di rumah sakit. Selain itu, ke depan Unand sendiri akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua unit bus kampus agar kejadian ini tidak terjadi lagi. ”Kami akan melakukan pemeriksaan penuh setelah kejadian ini. Semua dievaluasi,” pungkas Rektor.
Hingga berita ini diturunkan, bus malang tersebut masih berada di lokasi kejadian menunggu evakuasi. Para korban masih dirawat di tiga rumah sakit.
Kepala Humas dan Protokoler Universitas Andalas, Eriyanti sekitar pukul 21.00 WIB menyebut, korban meninggal dua orang. “Satu orang sopir, dan satu orang lain mahasiswi,” kata Yanti yang tengah berada di SPH. (age/cr13)












