AGAM, METRO – Tragis. Sempat dilaporkan hilang, kakek yang sudah lanjut usia (lansia) ditemukan tewas tergantung di pohon dekat rumahnya di Jorong Balai Bello Nagari Koto Kaciak Kecamatan Tanjung Raya, Kamis pagi (19/9), sekitar pukul 08.00 WIB. Sontak, penemuan mayat itu membuat warga setempat buncah.
Korban bernama Syafril Sutan Sani (66) diduga bunuh diri dengan menggunakan kain sarung yang biasa dikenakannya. Ketika ditemukan, kain sarung itu melilit di lehernya yang dikaitkan ke cabang pohon dan masih mengenakan pakaian lengkap. Setelah ditemukan jasad korban dievakuasi ke Puskesmas dan kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dikebumikan.
Kepala BPBD Kabupaten Agam M. Lutfi mengatakan, kejadian ini berawal dari korban pamit kepada keluarganya untuk pergi ke ladangnya, Rabu pagi (18/9). Saat itu, keluarga korban merasa tidak ada kejanggalan sehingga membiarkan korban pergi ke ladangnya.
“Namun, hingga senja, korban yang biasanya sudah pulang, namun tidak kunjung pulang. Merasa ada yang aneh, keluarga korban berusaha mencari korban ke ladang dan beberapa lokasi yang biasa dikunjunginya. Tetapi usaha itu tidak membuahkan hasil,” kata Lutfi.
Lutfi menambahkan, merasa cemas, keluarga korban menginformasikan kepada Wali Nagari serta pihak kecamatan yang diteruskan ke BPBD. Mendapat laporan tersebut, pihaknya langsung menuju lokasi untuk melakukan pencarian bersama pihak Kepolisian, Tagana dan masyarakat setempat.
“Hingga kondisi sudah gelap maka proses pencarian kita hentikan sementara. Hari ini (kemarin red) kita kembali melakukan pencarian dengan berpencar di kebun korban. Kita lakukan penyisiran di berbagai tempat hingga korban berhasil ditemukan,” ungkap Lutfi.
Lutfi menjelaskan korban ditemukan kondisinya tergantung di pohon dengan menggunakan kain sarung. Lokasinya tidak jauh dari rumah korban. Tim langsung melakukan evakuasi terhadap jasad korban dan langsung membawa ke Puskemas setempat.
“Dari hasil pemeriksaan visum, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban dan keluarga korban menerima kematian korban secara ikhlas. Keluarga juga membuat surat pernyataan dan membawa jenazah korban untuk di makamkan,” pungkasnya. (pry)











