Maut Menjemput di Malam Pergantian Tahun

ilustrasi
AGAM, METRO–Malam pergantian tahun 2015-2016 merenggut nyawa pelajar Sekolah Dasar (SD) 26 Sangkir, Lubukbasung. Rombongan sepeda motor yang dikemudikan korban, Fadil Ramadhan (11)  bersama temannya, Faisal Hamid (16), pelajar MTsN 1 Titisan Tunggang, mengalami kecelakaan, usai menikmati malam pergantian tahun di objek wisata Muko-Muko, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Jumat (1/1) dinihari WIB.
Tangis Nir (38), pecah, ketika melihat tubuh putranya terbaring di RSUD Lubukbasung. Darah segar keluar dari kepala anaknya, Fadil Ramadhan (11).  Sayangnya, teriakan dan panggilan dari Nir terbuang percuma. Anaknya sudah tak bergerak lagi, Jumat (1/1) dinihari, sekitar pukul 02.11 WIB.
Kecelakaan maut terjadi di jalan lintas Maninjau menuju Lubukbasung,  tepatnya di Simpang Bandar Baru, Nagari Lubukbasung, Kecamatan Lubukbasung. Nyawa Fadil tidak bisa tertolong lagi, karena mengalami pendarahan hebat di kepala.
”Sarugo yang manunggu ang lai nyo nak, tunggu amak di sarugo yo nak,” ungkap Nir, di samping jenazah putranya yang sudah terbujur kaku. Wanita ini mencium pipi buah hatinya.
Air mata Nir terus menetes, Jumat dinihari itu. Ia tak henti-hentinya memanggil nama Fadil. Namun, tubuh Fadil tidak merespon lagi. Anak bungsu dari dua bersaudara itu hanya diam. Tangis sang ibu ini makin pecah saat melihat darah segar mengalir di kepala sang anak.
Suasana rumah sakit pun bertambah haru ketika sanak famili mulai berdatangan. Tangisan Nir semakin menjadi-menjadi ketika jenazah anaknya dibawa subuh itu kekediamnya menggunakan ambulance.
Nir terlihat tidak punya firasat apa pun atas kepergian anaknya di malam pergantian tahun itu. “Indak ado firasat apo-apo. Anak ambo pai samo kawan-kawannyo,” ungkap Nir, dengan mata sudah sembab, Jumat subuh itu.
Selain sanak keluarga, teman-teman Fadil yang mengetahui kecelakaan maut itu ikut berdatangan ke rumah sakit. Doa bersama tak henti-hentinya diucapkan di samping jenazah pelajar SD itu.
Sementara itu, menurut saksi mata, korban berboncengan dengan temannya Faisal Hamid, mengemudikan motor Supra X berwarna merah tanpa nomor polisi (nopol). Malam nahas itu, Fadil diketahui baru selesai menikmati malam tahun baru di Muko-Muko. Pesta usai, korban pun kembali pulang ke rumahnya di Kampung Parit, Jorong III Nagari Garagahan, Kecamatan Lubukbasung.
Sesampai di lokasi kejadian, diduga kuat motor korban bersama rombongan sepeda motor lainnya melaju dengan kecepatan tinggi. Nahas, sepeda motor korban masuk ke dalam lubang besar. Akibatnya, korban langsung terpental ke badan jalan.
Sedangkan rekan korban, Faisal Hamid, warga Titisan Tunggang, Nagari Lubukbasung, Kecamatan Lubukbasung, mengalami patah tulang di tangan kiri serta luka robek di dahi. Korban Fadil dilarikan ke RSUD Lubukbasung, sementara Faisal dibawa ke RSUP M Djamil Padang.
Salah seorang warga, Samsu (63), di lokasi kejadian menerangkan, ada beberapa sepeda motor dari arah Maninjau menuju Lubukbasung dengan kecepatan tinggi. Tiba-tiba, tepat di Simpang Bandar Baru, terlihat satu motor sudah terpental dan salah seorang pengendaranya terpental ke bandar kali.
“Saya melihat salah satu korban sudah berada di dalam bandar bakali dengan kondisi tak sadarkan diri. Sementara, yang mengendarai motor masih bisa bicara saat dievakuasi oleh warga,” ujar Samsu.
Kapolres Agam AKBP Eko Budhi Purwono melalui Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Iptu Yudi Partanto mengatakan, korban sempat dirawat di RSUD Lubukbasung, karena mengalami luka serius pada bagian kepala. Akan tetapi, korban tidak tertolong.
“Jenazah Fadil dibawa ke rumah duka di Kampuang Pariak Jorong III, Nagari Garagahan, Kecamatan Lubukbasung untuk disemayamkan,” katanya.
Hasil pemeriksaan aparat kepolisian, kecelakaan maut bermula ketika korban berboncengan dengan temannya Faisal Hamid. Korban datang dari arah Maninjau menuju Lubukbasung. Tiba-tiba di Simpang Banda Baru, sepeda motor yang dikendarai Faizal Hamid bersenggolan dengan sepeda motor lainnya jenis Honda Supra Fit BA 6215 TA.
Akibat kejadian itu, sepeda motor yang dikendarai Faisal terjatuh ke badan jalan. Malang, kepala Fadil langsung terbentur dengan aspal. Sedangkan tangan kiri Faizal Hamid mengalami patah tulang. Saat kejadian itu, pengendara sepeda motor yang menyenggol langsung melarikan diri. “Kasus kecelakaan ini masih dalam penyelidikan,” pungkasnya.
Gadis Muda Tewas
Sementara itu, di Kabupaten Pasaman, gara-gara menghindari pejalan kaki, Halimah (21), warga Kampung Tongah, Jorong Ulu  Sontang, Nagari Sontang Cubadak, Kecamatan Padang Gelugur, tewas mengenaskan, Kamis (31/12) malam, pukul 23.00 WIB.
Gadis belia ini tewas  setelah kenderaan yang ia kemudikan ditabrak truk sarat muatan yang kebetulan melintas di saat bersamaan di jalan umum Sukadamai, Panti. Truk jenis Hino, dengan nopol BA 8358 DU, dikemudikan oleh Syafri.
Keterangan warga yang menyaksikan kejadian, korban terjatuh dari motornya akibat menghindari pejalan kaki. Dan, pada saat bersamaan ada truk yang melintas dan tak mampu menghindari korban.
Peristiwa itu sontak menjadi perhatian warga dan pengendara. Kemacetan pun sempat terjadi. Warga dibantu pengendara yang melintas lalu membawa korban kerumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan, namun nahas nyawanya tidak dapat tertolong lagi.
Menurut informasi, Halimah bersama beberapa teman sejawatnya akan merayakan malam pergantian tahun di objek wisata cagar alam Rimbo Panti. Seperti biasa, kawasan ini kerap dijadikan warga sekitar sebagai destinasi perayaan malam pergantian tahun.
Kasatlantas Polres Pasaman Iptu Fion Jonni Hayes mengatakan, korban tewas di tempat akibat sepeda motornya terlalu melebar kesisi kanan badan jalan. Truk diduga melaju dengan kecepatan tinggi akhirnya tidak dapat menghindari motor korban.
“Korban tewas di TKP, dengan luka robek pada kening kiri dan kanan, pecah tulang tengkorak belakang, dagu dan bibir luka robek. Sepeda motor jenis Suzuki Smash tanpa nopol milik korban rusak parah. Sedangkan, jenazah korban sempat dibawa ke RS Yarsi, Panti untuk pemeriksaan,” kata Fion, Jumat (1/1).
Kecelakaan it, kata Fion, terjadi hanya beberapa saat menjelang tahun baru.
Dikatakan, korban hendak merayakan malam pergantian tahun di objek wisata cagar alam Rimbo Panti bersama beberapa temannya. “Barang bukti berupa sepeda motor korban dan truk sudah diamankan di Mapolsek Panti. Sejumlah saksi juga sudah kita mintai keterangan dalam kasus ini,” ujar Iptu Fion.
IRT Dilindas Kereta Api Semen
Sementara, seorang karyawati ditemukan tewas mengenaskan di perlintasan rel kereta api Gang Baru Kasek, RT 001 RW 001 Kelurahan Pengambiran, Kecamatan Lubukbegalung, Kamis (31/12) pukul 14.00 WIB.
Korban, Serly Setiawati (41) tewas setelah dilindas kereta api saat akan menuju tempat kerja. Saat ini jasad korban telah dibawa ke rumah duka di Villa Bulat Gading Permai G/9 RT 03 RW 09 Kelurahan Sungaisapih.
Menurut saksi mata, Johan (60), korban tengah melintas di lokasi. Saat itu juga kereta api pengangkut semen itu datang menuju Teluk Bayur dan langsung melindas dan menyeret korban hingga 50 meter. “Mungkin korban tidak melihat datangnya kereta api, ditambah lagi di sini tidak ada plang di perlintasan, dan kami menemukannya sudah tewas tergelatak di atas rel,” kata Johan.
Tabrakan itu mengeluarkan bunyi dentuman keras, sehingga warga sekitar berhamburan keluar. Lalu, dia bersama warga lainnya mengevakuasi jasad korban di rel kereta api.
“Kondisinya mengenaskan, kepalanya pecah, dan jari tangannya putus. Kami langsung memberitahukan polisi untuk mengevakuasi korban. Ini kali kedua kejadian seperti ini. Selain itu di sini juga tidak dipasang tanda petingatan atau plang pintu,” katanya.
Tidak lama berselang petugas Polsek Lubeg bersama anggota SPKT unit III Polresta Padang tiba di lokasi kejadian. Petugas langsung mengevakuasi jasad korban dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar guna dilakukan visum.
Tidak hanya korban, petugas juga mengevakuasi sepeda motor Honda Supra X hitam BA 2686 AD milik korban serta barang berharga lainnya. Kapolsek Lubukbegalung Kompol Aljufri mengatakan, setelah korban dievakuasi petugas langsung memberitahukan kejadian itu ke keluarganya.
“Saat tiba di lokasi kami langsung mengidentifikasi korban, dan memintai keterangan saksi yang berada di lokasi kejadian. Dari sana kami mengetahui alamat korban, dan langsung mengimformasikan kepada keluarga korban,” kata Aljufri.
Aljufri mengatakan, setelah diidentifikasi petugas langsung membawa jasad karyawati Bigland ini ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar untuk divisum. (i/y/r)

Exit mobile version