Pemuda Limapuluh Kota Dibantai di Fly Over

PEKANBARU, METRO–Seorang pemuda asal Ranah Pembangunan, Nagari Durian Tinggi, Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota, ditemukan bersimbah darah di fly over Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Riau, Rabu (30/12) Subuh. Pemuda bernama Rizky Ofta Yosa (23), tewas dengan luka parah di leher. Alumni STIKes Maharatu, Pekanbaru itu tewas dibantai. Pelakunya, masih misterius.
Jasad Rizky, pertama sekali ditemukan anggota Buser Polresta Pekanbaru yang tengah melakukan patroli rutin di Fly Over. Saat melintas di jembatan layang Simpang Imam Munandar atau Harapan Raya, petugas menemukan jasad Rizky tergeletak dalam kondisi bersimbah darah sekitar pukul 04.30 WIB.
Curiga terjadi sesuatu, lima orang anggota Buser yang dipimpin Kanit Opsnal Iptu Achry Dwi Yunito SIK keluar dari mobil. Begitu dicek, ternyata pria tersebut sudah tidak bernyawa lagi dalam keadaan luka robek di leher. Beberapa meter dari sana, ditemukan satu unit sepeda motor Honda Beat BA 3426 CJ.
Di sekitar lokasi kejadian, petugas melihat ada seorang pria yang diketahui bernama Nofri. Saat ditanya, warga Gang Rambai, Pekanbaru ini tidak mengetahui pasti apa yang telah terjadi. Ia hanya menduga pria yang ditemukan tergeletak di atas fly over tersebut adalah korban kecelakaan. ”Pertama kali ditemukan, dia sudah tidak bernyawa,” kata Nofri yang menerangkan bahwa saat itu ia sudah menghubungi petugas Polsek Bukit Raya.
Tak lama kemudian, anggota Polsek Bukit Raya dan Tim Identifikasi Polresta Pekanbaru tiba di tempat kejadian. Mereka langsung melakukan olah TKP. Dari identitas yang ditemukan, ternyata pria tersebut bernama Rizky Ofta Yosa, lelaki asal Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Limapuluh Kota.
Usai melakukan olah TKP, petugas mengevakuasi jenazah pria 23 tahun asal Pangkalan, Sumatera Barat itu ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru untuk divisum. Kapolsek Bukit Raya AKP Ricky Ricardo SIK dikonfirmasi Pekanbaru MX (grup POSMETRO Padang) belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban. Katanya, mereka masih melakukan penyelidikan. ”Kita masih menunggu hasil visum untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya,” terang Kapolsek.
Awalnya korban teridentifikasi sebagai mahasiswa STIKes Maharatu Pekanbaru. Namun menurut temannya Wahyu, korban sudah wisuda baru-baru ini. ”Dia sudah selesai tahun ini (Alumni),” ujar Wahyu.
Keluarga Enggan Diautopsi
Iska, abang kandung Rizky OftaYosa Ananda yang ditemui Pekanbaru MX di ruang Pemulasaran Jenazah RSUD Arifin Achmad mengatakan, pihak keluarga menolak untuk diautopsi. Mereka tidak mempermasalahkan atau ikhlas atas kepergian korban. ”Mungkin ini sudah takdirnya. Kita tidak ingin Riski diotopsi,” terang dengan nada sedih.
Kasatreskrim AKP Bimo Ariyanto SIK, didampingi Kapolsek Bukit Raya AKPRicki Ricardo SIK mengatakan, lantaran pihak keluarga menolak dilakukan autopsi, pihaknya buat perjanjian agar tidak menuntut di kemudian hari. ”Karena ditolak, maka kita buatkan administrasinya,” terang Bimo. (mx/rpg)

Exit mobile version