PASAMAN, METRO–Kapolda Sumatera Barat, Brigjen Pol Bambang Sri Herwanto memberikan atensi khusus bagi jalannya pesta demokrasi di Kabupaten Pasaman, pascapemungutan suara pilkada serentak, 9 Desember lalu. Selasa (15/12), kapolda turun langsung ke Pasaman untuk memastikan situasi kamtibmas tetap kondusif.
Selain itu, orang nomor satu di Mapolda Sumbar itu, juga menyempatkan diri bertemu dan bertatap muka dengan kedua pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Pasaman. Ia meminta agar kedua paslon berkomitmen tetap menjaga Pasaman agar tetap kondusif.
“Saya sudah menemui kedua kandidat. Kepada saya mereka berjanji dan berkomitmen mengedepankan suasana tetap aman jelang penetapan pleno KPU,” ujar Kapolda Sumbar Pol Bambang Sri Herwanto, kepada awak media, di media center KPU Pasaman.
Kapolda mengatakan, perolehan suara kandidat di Pasaman terbilang sangat tipis. Kondisi itu katanya, rentan mengundang konflik. Selain itu, kata dia, dapat memicu persoalan-persoalan yang dapat menganggu kamtibmas.
Ia menegaskan, saat perhitungan suara di kabupaten, kedua kandidat cukup hadir dengan tim inti dan tidak saling membawa massa dalam jumlah besar. kKarena itu bisa memicu bentrokan antar pendukung dan simpatisan.
“Saat perhitungan di tingkat KPU, saya meminta kepada kedua kandidat tidak membawa massa. Cukup hadir dengan tim inti atau pemenangan saja ke KPU kabupaten,” tegas kapolda.
Katanya jika hal itu dilanggar, dan jika terjadi hal diluar dugaan apalagi bertentangan dengan hukum dan yang melakukannya adalah masyarakat, yang patut dipersalahkan adalah calon atau kandidat bersangkutan.
“Untuk itu calon harus berperan menciptakan suasana yang kondusif,” ujarnya tegas.
Jenderal bintang satu ini juga meminta agar kedua calon tidak memanfaatkan masyarakat demi kepentingan pribadi. “Jadi saya percaya keduanya bisa saling menjaga. Masyarakat jangan di kotak-kotak. Pasaman adalah milik kita untuk itu mari jaga kerukunan dan keamanannya,” sebut Kapolda.
Ia menambahkan, agar kedua paslon dapat menghargai keputusan dan pilihan rakyat. Karena yang menentukan pemimpin itu adalah masyarakat itu sendiri. “Jadi, jangan sampai terjadi kericuhan setetes darah itu sangat berharga. Hargai pilihan dan keputusan rakyat,” ujarnya.
Katanya jika ada keputusan yang dianggap tidak sesuai nantinya, harap diselesaikan lewat jalur hukum. “Ada prosedurnya. Hukum mengakomodir itu,” tukasnya.
Ia meminta, kandidat yang belum beruntung memenangkan hati rakyat harus legowo menerima kekalahan serta tidak membuat keonaran. “Calon jangan selesaikan persoalan dengancara sendiri. Semua persoalan pilkada ada cara penyelesaiannya. Apalagi, dua-duanya pernah jadi bupati jadi tentunya sudah paham aturan,” ujarnya.
Ia menambahkan, proses pemilihan telah berakhir, tentunya di Pasaman masyarakat harus tetap bersatu padu meski berbeda pilihan.
Ketua KPU Pasaman Jajang Fadli mengapresiasi kunjungan kapolda. Jajang juga berharap kedua paslon dan masyarakat agar ikut serta menjaga kondisi Pasaman supaya tetap aman dan damai.
Dalam jumpa pers dengan awak media itu, hadir Kapolres Pasaman AKBP Agoeng S Widayat, Ketua KPU Pasaman Jajang Fadli, komisioner Aprina Herawati, Aslamiyah, Rodi Andermi, ajriaman serta belasan personel kepolisian bersenjata lengkap. (y)
Komentar