BUKITTINGGI, METRO–Seketika, Desi (39), seorang kader Posyandu langsung berteriak keras. Dia kaget saat membuang sampah di depan halte SMAN 3 Bukittinggi, Sabtu (8/8) sekitar pukul 08.05 WIB. Tubuh bayi ditemukan dengan kondisi tali pusar sudah terpotong seadanya. Tergeletak di dalam sebuah kantong kresek di dalam tong sampah.
Melihat ada gerakan dari si bayi, Desi lantas bergegas membawa temuannya tersebut ke Puskesmas Aur Kuning yang berada sekitar 500 meter dari lokasi kejadian. Namun, melihat kondisi bayi itu sudah kritis, pihak Puskesmas langsung membawa bayi tersebut ke UGD Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.
”Entah apa yang ada dalam pikiran orang tua yang meninggalkan bayi laki-laki di dalam tong sampah itu,” ucapnya geram.
Informasi yang berhasil dirangkum POSMETRO dari Kapolres Bukittinggi, AKBP Amirjan melalui Kasat Reskrim, AKP Albert Zai didampingi Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA), Aiptu Litos menyebut, kalau bayi laki-laki malang tersebut pertama kali diketahui oleh warga setempat ketika dia sedang membuang sampah.
”Tiba-tiba saja dia melihat bayi di dalam kantong plastik. Bayi malang tersebut diletakkan begitu saja dia atas sampah lainnya di dalam tong itu,” jelas Litos.
Melihat hal itu, warga melihat bayi malang itu langsung membawanya ke Puskesmas Aur Kuning. Dengan harapan, nyawa bayi malang itu masih bisa diselamatkan. Setelah mendapat perawatan, kondisi bayi itu mulai membaik serta dalam kondisi sehat.
Dilihat dari kondisinya, bayi yang tidak mengalami cacat sedikit pun itu baru berumur sekitar satu hari. Dari pemeriksaan diketahui, kalau bayi tersebut lahir prematur dengan berat satu kilogram lebih dan panjang 40 centi meter. Dijelaskannya, untuk sementara bayi itu masih menjalani perawatan di RSAM Bukittinggi dan diletakkan di dalam inkubator.
”Untuk sementara kita biarkan bayi tersebut menjalani perawatan di RSAM dulu. Kami masih menyelidiki dengan meminta keterangan beberapa orang warga sekitar lokasi penemuan bayi itu, jika ada yang melihat seseorang membuang bayi ke tempat itu,” pungkasnya. (wan)
Komentar