JAKARTA, METRO – Buka bersama yang dilaksanakan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang di rumahnya, kawasan Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (15/5), dihadiri para pimpinan lembaga tinggi negara, namun juga ribuan warga biasa.
Hadir dalam buka puasa itu antara lain Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali dan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Ada juga Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz dan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono.
OSO panggilan akrab Oesman Sapta pada kesempatan itu mengucapkan terima kasih atas kehadiran Presiden RI yang telah keempat kalinya bersedia untuk berbuka bersama di kediamannya.
Meskipun kali ini menjadi buka puasa bersama dirinya sebagai Ketua DPD RI, OSO berharap Presiden Jokowi selalu dalam keadaan sehat dan tetap melanjutkan tugasnya dengan baik.
”Saya beserta seluruh pimpinan dan anggota DPD mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas kehadiran Bapak Presiden Jokowi yang sudah keempat kalinya dalam undangan kami berbuka puasa. Saya berharap Presiden Jokowi selalu diberikan kesehatan sehingga dapat melakukan tugasnya dengan baik,” ujar OSO di rumah dinasnya, Jalan Karang Asem Nomor 34, Kuningan Jakarta Selatan, Rabu (15/5).
Selain itu, Ketua Umum Gebu Minang ini berharap dalam melaksanaan ibadah puasa, setiap umat muslim diberikan kekuatan, kesabaran, kesehatan dan keberkahan. “Ramadhan disebut juga bulan yang penuh berkah rahmat dan ampunan. Saya harapkan di bulan Ramadan kalau ini kita tidak hanya mendapat berkah dalam menjalankan ibadah, tapi bisa menjadi penyemangat dalam melakukan ibadah,” ujar OSO pada kesempatan dihadiri Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono, Damayanti Lubis dan Ahmad Muqowam serta Sekjen DPD RI Reydonnyzar Moenek.
Menurut OSO, kemarin hari terakhir buka puasa bersama di kediamannya sebagai ketua DPD. “Saya sudah diputuskan oleh MK. Dia bilang boleh kalau mau jadi ketua DPD tapi harus mengundurkan diri dari ketua partai Hanura,” ujarnya.
Pidato tersebut disampaikan OSO di depan Jokowi serta sejumlah pejabat negara lainnya seperti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, Ketua Umum DPP Majelis Dzikir Babussalam Indonesia Boy Lestari, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan.
OSO juga mendoakan semoga seluruh masyarakat yang menjalankan ibadah puasa agar terus berada dalam keadaan sehat. “Puasa bulan penuh keberkahan, berlipat ganda pahalanya. Hari ini (kemarin, red) kita buka puasa bersama,” tutur dia.
OSO memberikan pujian kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut OSO, orang nomor satu di Indonesia itu bersikap kesatria dengan merangkul lawannya di Pilpres 2019.
Saat buka puasa bersama di kediaman ketua MPR Zulkifli Hasan, ketua umum PAN itu menyebut tidak mendukung Jokowi di Pilpres 2019, tapi bisa damai dan duduk bersama dengan presiden. Karena itu, OSO menegaskan dirinya bangga dengan presiden yang tetap mau datang ke buka bersama di kediaman ketua MPR beberapa hari lalu dan merangkul lawannya di Pilpres 2019.
“Pak Zul ini waktu buka puasa di MPR dia bilang saya tidak mendukung Pak Jokowi tetapi berteman. Itu hebatnya Pak Jokowi mau berteman sama orang yang tidak mendukung,” ungkap OSO.
Sebelum azan Magrib berkumandang, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj memberikan ceramah.
Serahkan Keputusan KPU
Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan, dirinya menyerahkan sekaligus mempercayakan sepenuhnya hasil Pemilu 2019 kepada penyelenggara yang dalam hal ini adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU). Berdasarkan undang-undang, KPU merupakan satu-satunya lembaga yang diberi amanat dan kewenangan melakukan rekapitulasi dan mengumumkan hasil pemilu.
“Itu kita serahkan semua ke KPU karena yang punya kewenangan adalah KPU,” kata Presiden Jokowi soal ada penolakan hasil pemilu selepas berbuka puasa bersama Ketua DPD RI, Rabu (15/5) malam.
Presiden Jokowi menegaskan, dirinya tunduk dan mengikuti keseluruhan mekanisme serta aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh konstitusi. “Semua diatur konstitusi kita, semua diatur undang-undang, kita diatur oleh peraturan KPU. Ada semua, mekanismenya ada. Jadi mestinya semua melalui mekanisme yang sudah diatur konstitusi,” ucapnya.
Namun, apabila nantinya terdapat keberatan-keberatan dengan hasil yang diumumkan oleh KPU pada 22 Mei 2019, Jokowi menyampaikan, konstitusi juga telah menyediakan jalur dan proses penyelesaian yang bisa ditempuh melalui Mahkamah Konstitusi (MK).
“Berdasarkan undang-undang, MK merupakan lembaga yang berwenang untuk memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum,” tegasnya. Presiden menegaskan, negara kita ini aturan mainnya jelas, konstitusinya jelas, undang-undangnya jelas, aturannya jelas.
“Ya diikuti,” tandasnya. (fas/adv)















