Sepasang punkers ini ditangkap warga karena dituding berbuat mesum di Pasar Tingkat Kota Payakumbuh, Kamis (29/10). Kepada Pol PP, keduanya mengaku sudah tiga kali berhubungan badan.
PAYAKUMBUH, METRO–Entah apa yang ada dalam pikiran AS (19) dan RA (16). Pasangan muda yang bergaya alah punkers itu nekat berhubungan badan di lantai II, Pasar Bertingkat, Kota Payakumbuh, Kamis (29/10). Di tengah keramaian, keduanya malah memacu nafsu. Saling raba, serta berkelakuan liar, dengan desah yang tak ditahan-tahan.
Ulah itu membuat banyak orang, tak hanya pengunjung pasar, tapi juga punkers lain risih. Kalau Pol PP tak cepat datang, mungkin AS dan RA dipukuli hingga babak belur.
Muak, warga menggerebek keduanya. Sewaktu ditangkap, AS dan RA memang awut-awutan. Malahan, celana pasangan wanita, RA sudah turun ke bawah, memperlihatkan sedikit daerah terlarangnya. Seperti sengaja dibuka. Melihat itu, anak punk lainnya marah. ”Manga kalian. Apo nan kalian lakuan. Buek buruak namo seh kalian,” ucap Ii, anak punk lainnya.
Namun, awalnya AS membantah telah melakukan perbuatan yang menyimpang. Katanya, dia hanya tidur-tiduran dan tidak melakukan perbuatan apa pun. Tak percaya, warga yang sudah marah berniat memukul keduanya. Namun, beruntung, petugas Pol PP cepat datang dan mengamankan AS dan RA ke Kantor Pol PP di eks Poliko.
Setelah digiring ke markas Pol PP, AS akhirnya mengakui perbuatannya. Dia juga menyebut sebagai orang yang merenggut perawan RA. ”Memang saya yang merenggut perawannya dan sudah tiga kali melakukan hubungan suami istri atas dasar suka sama suka,” ungkap AS.
Perbuatan itu dilakukan AS, di kampung halamannya Pekanbaru, Provinsi Riau, dan satu kali memang dilakukannya di pasar, tepatnya malam Kamis (29/10). ”Kami sudah pacaran selama dua bulan. Kami saling mengenal di Tabek Patah, Tanahdatar. Kami telah melakukan hubungan badan tiga kali, tapi kami suka-sama suka,” terang AS di hadapan penyidik Pol PP Jimi Albert Kamis (29/10) sore.
RA juga mengaku, sebelum menjalani hari-hari sebagai anak punkers dan bekerja di tempat industri makanan di Kota Payakumbuh. Remaja ini, menyebut dirinya sudah sejak lama tidak lagi tinggal bersama ibu dan ayahnya yang sudah berpisah. Sedangkan AS, sehari-hari berada di kampung halamannya Pekanbaru, Riau tanpa pekerjaan.
Kepala Pol PP Payakumbuh Fuzi Firdaus, akan memanggil orang tua kedua punkers ini. Hal itu guna mendapatkan keterangan terkait apa yang dilakukan dua remaja itu.
“Kita akan panggil keluarganya dulu, kita akan minta penjelasan kenapa dua anak ini sampai berbuat begini,” sebutnya.
Dia meminta, kepada orang tua agar jangan lengah dengan anak-anaknya. ”Kita meminta kepada orangtua untuk tidak lengah terhadap pengawasan anak-anak. Sehingga anak-anak tidak melakukan hal-hal diluar kontrol orangtua,” jelasnya. (us)