DHARMASRAYA, METRO– Perjalanan dua mobil pembawa alat berat jenis ekskavator ke dalam kawasan hutan perbatasan Kabupaten Dharmasraya dengan Solok Selatan bikin ricuh, Kamis (6/8) malam. Pemicunya, ketika melewati pemukiman Jorong Koto Gadang, Nagari Sungaidareh, alat berat yang diangkut menggunakan tronton trado menabrak kabel listrik hingga putus.
Putusnya kabel listrik menimbulkan ketakutan. Sebab, kabel menjuntai ke tanah, dengan api memercik di ujungnya. Warga takut, ada yang kesetrum. Tak terima, warga lalu mendatangi sopir. Sempat adu mulut, keduanya akhirnya ditenangkan warga lainnya.
”Lebih kurang seratus meter dari Jalinsum, mobil trado itu berjalan hendak masuk melewati pemukiman warga. Mobil pengangkut alat berat tanpa dipasang pengamanan menabrak kabel listrik hingga putus dan membuat aliran listrik terhenti ke empat rumah,” ungkap Roni (30), warga sekitar.
Saat itu, menurut Roni, hujan sangat lebat. Sewaktu kabel putus, warga berhamburan menyelamatkan diri, karena takut kena sengat. “Sejumlah orang yang sedang duduk-duduk di warung dekat TKP berhamburan hendak menyelamatkan diri. Mereka takut tersengat,” kata Roni.
Pemilik rumah yang terkena musibah putus kabel listrik ketika itu juga berhamburan keluar rumah dengan kondisi gelap, untuk menyelamatkan diri. Warga sempat emosi dan mengerubungi sopir. “Ketika kabel putus, terlihat percikan api. Memang sempat perang mulut,” sebut pemilik rumah Wahid (50) yang menyebut mendengar ledakan saat listrik putus.
Wali Nagari Sungai Dareh Zulkifli Lenggang Majo menyebutkan, dirinya tahu permasalahan saat warga melapor. “Saya tidak tahu ada alat berat akan masuk ke kampung. Setelah ada permasalahan yang timbul baru saya mengetahuinya,” sebut Zulkifli, ketika ditanya Koran ini.
Pemilik alat berat jenis ekskavator Ahwi, ketika ditemui Jumat (7/8) siang membenarkan dua unit alat berat miliknya. “Ya, benar. Pemasalahan dengan warga Nagari Sungaidareh sudah saya selesaikan dengan membayar kerugian Rp5 juta. Alat berat saya itu sudah berada di dalam hutan,” ungkapnya.
Pantauan POSMETRO kawasan hutan lindung memang sudah nyaris punah. Sampai saat ini pembalakan hutan di dua wilayah masih berjalan. Ulah tangan jahil ini membuat masyarakat menjadi geram. (cr22)
Komentar