Dharmasraya Rusuh, DPRD Plesiran ke Jakarta

Jasad korban pembakaran tambang sempat dibawa ke Rumah Dinas Bupati Dharmasraya.
DHARMASRAYA, METRO–Di saat  Kabupaten Dharmasraya dalam kondisi mencekam pascaadanya insiden meninggalnya satu orang pekerja tambang di Sungai Pinang, kenagarian Ampek Koto Dibawuah, Kecamatan Sembilan Koto, Senin, (26/10), para anggota DPRD justru pergi ke Jakarta dengan alasan studi banding.
Salah satu anggota DPRD Dharmasraya dari Fraksi Demokrat Salman saat dikonfirmasi membenarkan hal itu, di mana seluruh anggota DPRD ada acara studi banding ke Jakarta untuk berkonsultasi ke Kementrian mengenai masalah tiga Perda yang telah diajukan.
Kata Salman, studi banding ini diikuti oleh pansus yang melibatkan seluruh anggota DPRD. ”Kita akan memperjuangkan perda ini, agar bisa bermanfaat bagi masyarakat,” tandasnya.
Direktur Eksekutif Cabang Dharmasraya Clean Governance Tibrani SH, saat dikonfirmasi menyayangkan kepergian anggota DPRD disaat kondisi Dharmasraya tengah mencekam atas kejadian penertiban illegal meaning yang mengakibatkan satu korban tewas. ”Anggota rakyat itu penyejuk bagi masyarakat, seharusnya anggota dewan berduka dan menunda kegiatan yang pergi keluar. Meski itu atas nama rakyat,” jelasnya.
Kata Tibrani, seharusnya anggota DPRD juga ikut terlibat mencarikan solusi mengenai persoalan insiden penertiban illegal meaning yang membuat masyarakat di IV Koto Nan Dibawuah khususnya jorong Durian Simpai menjadi trauma apalagi ada korban yang tewas dalam penertiban ini.
”Kami menyayangkan tindakan anggota dewan di saat kondisi mencekam malah dengan seenaknya pergi keluar daerah,” tandasnya. (vko/da/hen)

Exit mobile version