2 Bocah Padang Tewas Diseret Ombak

PADANG, METRO– Dua bocah SD meregang nyawa setelah terseret ombak di pantai belakang kampus Universitas Bung Hatta (UBH), persisnya dekat Kafe Alun, terseret ombak tinggi, Jumat (7/8). Saat kejadian, keduanya tengah asyik mandi dan tak menyadari ombak besar datang menyapu.
Dua sekawan itu adalah Alam Sarif Hidayatullah (10) dan Joan Rama Sondeska (10), warga Jalan Bahari, Kelurahan Ulakkarang Selatan Kecamatan Padang Utara. ”Memang betul. Kedua korban merupakan warga Ulakkarang. Rumahnya tak jauh dari lokasi kejadian,” terang Kapolresta Padang Kombes Pol Wisnu Andayana, Jumat sore.
Ketika ditemukan, Alam memang sudah tak bernyawa. Sedangkan Joan kritis. Namun, dia tak sanggup bertahan dan menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Ibnu Sina, Padang. Petugas kemudian melakukan visum luar sebelum menyerahkan jasad kedua bocah itu kepada pihak keluarga. Penyerahan jasad diiringi isak tangis pihak keluarga. Tak ada yang menyangka, dua sahabat itu akan meninggal dengan cara yang tak lazim.
Danil (32), saksi mata kejadian mengatakan, sebelum kejadian, dia melihat kedua korban bersama beberapa teman-temannya asyik bermain ombak. Gelak tawa terdengar dari kerumunan bocah tersebut. Danil hanya memperhatikan dari jauh.
Sewaktu kejadian, ombak memang sedang besar-besarnya menghantam bibir pantai. Diduga, kedua korban tidak sadar ombak besar datang dan terseret ke tengah. Beberapa teman korban berusaha menolong dan menggapai tangan keduanya. Tapi tak berhasil, Joan dan Alam menghilang tergulung lidah air.
Panik, teman-teman korban langsung berteriak minta tolong. Danil yang mendengar teriakan berlari ke arah keduanya yang tenggelam. Tanpa membuka baju, dia terjun ke laut. “Saya langsung terjun ke laut untuk menyelamatkan keduanya. Sekian lama mencari, saya berhasil memegangi keduanya dan membawa ke bibir pantai,” ungkap Danil.
Saat diselamatkan, Alam Syarif Hidayatullah rupanya tak bernyawa. Dia telah meninggal dunia dan dibawa ke RSUP M Djamil Padang. Sedangkan Joan Rama Sondeska kritis. Buru-buru Joan dibawa ke Ibnu Sina untuk mendapatkan pertolongan. Tapi, tuhan berkehendak lain, Joan dipanggil untuk selamanya.
”Kedua korban telah dibawa ke rumah duka oleh pihak keluarga,” sebut Kapolsekta Padang Utara Kompol Yulinasril.
Dari hasil visum luar, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. ”Diduga meninggal karena paru-parunya terlalu banyak kemasukan air. Kedua Korban tidak dilakukan autopsi,” ungkap Kapolsekta. (cr9)

Exit mobile version