PAYAKUMBUH, METRO–Teka-teki penyebab kebakaran yang menghanguskan ratusan toko dan kios di Blok Barat Pasar Payakumbuh pada Selasa (26/8) lalu, mulai terungkap. Diduga, pemicu kebakaran besar itu bukan disebabkan korsleting listrik, melainkan nyala api terbuka.
Hal itu diungkap Kasat Reskrim Polres Payakumbuh Iptu Andrio Surya Putra Siregar, mewakili Kapolres Payakumbuh AKBP Ricky Ricardo, didampingi Kasi Humas AKP Satria Rudi, KBO Satreskrim Iptu Duasa, serta Kanit III Satreskrim Ipda Zulmi Fadhil Frangky, saat konfrensi pers, Senin (6/10).
Kepada awak media, Iptu Andrio mengungkapkan hasil penyelidikan dan pemeriksaan laboratorium oleh Tim Bidlabfor Polda Riau yang dilakukan secara konprehensif pada 27–29 Agustus 2025. Menuturnya, berdasarkan hasil olah TKP, penyebab kebakaran bukan karena hubungan arus pendek listrik (korsleting).
“Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan indikasi korsleting listrik, bahan kimia atau organik yang bisa menimbulkan nyala api spontan, maupun kandungan bahan bakar seperti minyak atau bensin pada sisa arang kebakaran,” kata Iptu Andrio.
Dijelaskan Iptu Andrio, faktor bencana alam juga dinyatakan tidak berpengaruh terhadap peristiwa tersebut. Lokasi api pertama (LAPK) di area bekas Toko Aprillia itu diduga kuat dipicu oleh nyala api terbuka (open flame) yang menyulut barang-barang mudah terbakar seperti kain, plastik, dan karet.
“Tim ahli menyimpulkan bahwa penyebab kebakaran adalah tersulutnya barang-barang yang mudah terbakar seperti kain, plastik, karet di sekitaran LAPK oleh nyala api terbuka. Hal ini disimpulkan karena hasil investigasi Tim Bid Labfor tidak ditemukan adanya indikasi hubungan pendek arus listrik,” tegas dia.
Meski penyebab awal telah teridentifikasi, kata Iptu Andrio, pihaknya masih melanjutkan proses penyelidikan untuk memperjelas sumber nyala api terbuka yang memicu kebakaran.
“Kami akan terus melakukan pendalaman dengan meminta keterangan tambahan dari beberapa orang saksi agar penyelidikan lanjutan bisa membuat terang kasus kebakaran ini,” tutur Iptu Andrio.
Iptu Andrio menuturkan, pihaknya membentuk tim khusus untuk melakukan pendalaman penyelidikan guna mengetahui penyebab pasti munculnya sumber api pertama tersebut.












