Helmi mengungkapkan ada tujuh daerah yang memiliki potensi panas bumi di Sumbar. “Sambil berjalan, tahun 2026 kita mapping kondisi sosialnya. Kita lakukan survey pendahuluan. Setelah ditetapkan Menteri ESDM dapat investor, kondisi sosialya juga sudah clear,” terangnya.
Selain pemetaan sosial, Helmi mengatakan pihaknya ingin berkolaborasi dengan media untuk memassifkan edukasi kepada masyarakat bahwa energi baru terbarukan panas bumi tidak ada menyisakan masalah di tengah masyarakat.
“Panas bumi ini contohnya di jurnal-jurnal penelitian di dunia tidak ada masalah. Kita akan rangkul mahasiwaa, LSM, NGO, perguruan tinggi. Termasuk lembaga struktural nagari dan adat, LKAAM dan lainnya. Sehingga kita bersama bisa memberikan informasi positif dan edukatif kepada masyarakat,” harapnya.
Selain pemetaan sosial, Dinas ESDM Sumbar juga mencoba ikut terlibat mendampingi setiap investor yang masuk pertama ke Sumbar. Pasalnya, selama ini investor yang datang hanya melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanana Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumbar.
“Kita coba berikan pemahaman di awal atau edukasi. Malah seperti yang kita berikan terhadap investor PT Medco Power Indonesia yang mulai mengebor sumur panas bumi di Bonjol Kabupaten Pasaman. Kita undang kemari bertemu dengan PT Supreme Energy dan HDE, untuk berbagi kisah sukses diterima masyarakat, sehingga cerita itu ditangkap oleh PT Medco untuk masuk ke Pasaman,” ungkapnya.
Seperti diketahui, PT HDE mengembangkan proyek energi panas bumi di Gunung Talang Bukit Kili dengan target kapasitas awal 20 MW. Perusahaan ini telah menginvestasikan dana sebesar Rp1 triliun untuk pengembangan energi panas bumi di Sumbar dan fokus pada potensi energi geothermal di beberapa wilayah. Termasuk Gunung Talamau dan Gunung Tandikek.
Potensi panas bumi Gunung Talang direncanakan menghabiskan masa eksplorasi selama 4 tahun. Namun, dalam perjalanan prosesnya, terjadi aksi penolakan warga dan menimbulkan dampak hukum terhadap salah seorang warga Kecamatan Lembang Jaya.
Warga Salingka Gunung Talang yang berkonsentrasi di Nagari Batu Bajanjang masih belum mau menerima proyek pembangkit energi terbarukan itu. Bentrok antara masyarakat dengan aparat kepolisian tidak dapak terhindarkan. Tujuh warga menjadi korban kekerasan aparat di Gunung Talang.(fan)












