PADANG, METRO–Meski sempat mengalami penolakan dari warga, Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memastikan investasi PT Hitay Daya Energi (HDE) di bidang pengembangkan proyek energi panas bumi di Gunung Talang Bukit Kili, Kabupaten Solok terus berlanjut.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Sumbar, Helmi mengatakan, pihak HDE sejauh ini sudah bisa masuk dan komunikasi dengan ninik mamak di Salingka Gunung Talang di Nagari Batu Bajanjang.
“Sejauh ini pihak Hitay Daya Energi sudah bisa masuk dan sudah komunikasi awal dengan ninik mamak. Bagaimana perkembangannya bisa dilihat siapa tokoh yang coba jalin komunikasi agar tidak terulang lagi (kasus bentrok warga dengan aparat-red),” terang Helmi saat silaturahmi dengan awak media, Senin (22/9) di Kantor Dinas ESDM Sumbar.
Helmi tidak memungkiri, traumatik warga di Salingka Gunung Talang akibat penolakan warga yang berujung bentrok dengan aparat beberapa waktu lalu, masih ada. Namun di sisi lain ada harapan HDE bisa masuk ke lokasi.
“Kita sudah mendampingi Hitay Daya Energi ke lokasi. Dulu Hitay masuk tanpa kita dampingi. Ada kasus, kita dampingi. Kita wanti-wanti yang datang ke situ orang-orang yang diberi kepercayaan membangun komunikasi yang baik. Orangnya sudah ada, yang dihire khusus oleh Hitay. Orang awak juo,” ungkap Helmi.
Helmi kembali menegaskan, HDE tidak menarik diri dalam proyek investasi panas bumi di Gunung Talang. Perusahaan asal Turki itu tetap berkomitmen melanjutkan proyeknya, karena ada dua titik proyeknya, yakni di Gunung Talang dan juga di Kabupaten Tanah Datar. “Gunung Talang memiliki potensi panas bumi terbesar setelah di Kabupaten Solok Selatan yang dikelola oleh PT Supreme Energy,” terangnya.
Helmi mengatakan, untuk mengantisipasi masalah sosial yang ditimbulkan dari investasi panas bumi di Sumbar pihaknya melakukan langkah-langkah pemetaan sosial (social mapping).
Pemetaan sosial msyarakat dilakukan di lokasi investasi strategis di Sumbar. “Lokasi-lokasi investasi yang ditawarkan dipetakan dulu potensi sosial, sehingga ada pendekatan kepada masyarakat. Setelah clear baru tawarkan ke investor. Kondisi sekarang yang terjadi ditawarkan ke investor, investor masuk lalu terjadi masalah sosial. Kini ingin merubahnya,” tegasnya.













