PADANG, METRO–Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memiliki potensi listrik bersumber dari energi baru terbarukan (EBT) yang cukup besar. Namun, sayangnya penggarapan potensi tersebut belum maksimal.
Kepala Dinas Energi Sumbar Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Helmi mengungkapkan, potensi EBT seperti energi air di Sumbar, memiliki potensi 1100 megawat. Namun, yang termanfaatkan baru 33 persen.
Berikutnya, energi panas bumi (geothermal) yang memiliki potensi 1.651 megawat. Yang termanfaatkan baru 5 persen. Energi tenaga surya dengan potensi 5.899 megawat, yang termanfaatkan baru tujuh persen. “Termasuk juga energi angin dengan potensi 428 megawat, termanfaatkan bahkan 0 persen,” ungkap Helmi saat silaturahmi dengan awak media, Senin (22/9) di Kantor Dinas ESDM Sumbar.
Sementara, potensi bio energi dengan potensi 923 megawat, yang termanfaatkan baru 8,1 persen. Sedangkan energi samudera, diakui belum dihitung potensialnya. “Namun, energinya mencapai panjang garis pantai Sumbar, yakni 185.500 kilometer, jika dimanfaatkan bisa luar biasa,” ungkap Helmi.
Khusus energi angin, menurut Helmi, yang sangat potensial di Kawasan Malalo hingga Pariangan Kabupaten Tanah Datar. Sedangkan energi panas bumi di Sumbar potensinya terdapat di tujuh kabupaten, Yakni di Lubuk Sikaping dan Simisuh Kabupaten Pasaman,Pariangan Kabupaten Tanah Datar. Selain itu juga terdapat di Talamau di Kabupaten Pasaman Barat, Marapi dan Maninjau Kabupaten Agam, Talang da Surian Kabupaten Solok dan Solok Selatan (Solsel).
Meski pemanfaatan belum optimal, namun Helmi mengungkapkan, porsi pemanfaatan EBT Sumbar tahun 2024 lalu, mampu melebihi target EBT nasional dan global, mencapai 30, 59 persen. Padahal secara nasional baru 19 persen. “Kalau dari sisi pembangkit listrik. EBT sudah mencapai 52 persen. Angka ini terbesar di Indonesia,” terangnya.
Helmi mengungkapkan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari sektor listrik di Sumbar saat ini hanya mampu berkontribusi 0,09 persen. “Saat ini kita berupaya menaikkan PDRB ini melalui kontribusi potensi EBT yang ada di Sumbar,” terang Helmi.
Tidak hanya sektor PDRB, Pemprov Sumbar melalu Dinas ESDM menurutnya, juga memanfaatkan EBT terhadap nilai investasi. Untuk panas bumi saja investasinya saat ini melalui pengembangan tahap dua, PT Supreme Energy di Kabupaten Solsel mencapai Rp8,2 triliun.













