“Kami telah mengamankan rekaman CCTV dari dalam bus. Seluruh perjalanan terekam, termasuk momen saat kecelakaan terjadi. Hasil rekaman ini, bisa kami katakan cukup mengerikan,” kata AKBP Faisol.
Dijelaskan AKBP Faisol, video berdurasi panjang yang diamankan dari dalam bus, memperlihatkan situasi sebelum kecelakaan dan sesudah kecelakaan. Terlihat jelas situasi yang mencekam di dalam bus ketika sopir mengalami kecelakaan.
“Penumpang bus terlihat terhimpit dan terlempar dari kursi mereka. Terekam jelas bagaimana para korban berada dalam kondisi panik dan tak bisa menyelamatkan diri dari kecelakaan tersebut,” tuturnya.
AKBP Faisol menegaskan, rekaman tersebut juga menjadi bukti utama untuk memburu pengemudi bus pariwisata ALS BK 7444 UA yang masih buron. Sementara itu, kernet bus telah ditangkap setelah sempat melarikan diri pasca-kecelakaan.
“Dengan bukti rekaman CCTV ini, kami yakin bisa mengungkap siapa yang benar-benar bertanggung jawab. Kami juga berharap pengemudi segera menyerahkan diri karena pelarian hanya akan memperberat keadaan. Kami masih mendalami keterlibatan kernet dan mengorek informasi mengenai kejadian sebenarnya,” tutupnya.
Diketahui rombongan atlet karate tersebut mengikuti pertandingan di Kota Padang namun saat keluar dari gerbang tol Padang-Sicincin, bus dengan nomor polisi BK 7444 UA itu hilang kendali kemudian menabrak pembatas jalan hingga terguling.
Mirisnya, pascakecelakaan tunggal yang merenggut dua nyawa itu, sopir dan kernet bus malah melarikan diri dari lokasi kejadian dan meninggalkan para penumpangnya begitu saja. Sedangkan seluruh korban kecelakaan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Padangpariaman. (*)
















