PDG. PARIAMAN, METRO–Penyidik Satreskrim Polres Padangpariaman akan melaksanakan rekonstruksi kasus pembunuhan berantai dan mutilasi terhadap tiga wanita muda yang dilakukan tersangka Satria Juwanda (25) warga Korong Lakuak, Nagari Sungai Buluh, Kecamatan Batang Anai, pada Rabu (3/9).
Diketahui, tersangka Wanda melakukan mutilasi terhadap korban Septia Adinda (25). Tubuh korban dipotong 10 bagian lalu dibuang ke sungai. Sementara dua korban lainnya yakni Siska Oktavia Rusdi alias Cika (23) dan Adek Agustina (24). Cika, merupakan pacar tersangka Wanda, sedangkan Adek teman Cika. Jasad keduanya dikubur di dalam sumur tua di belakang rumah.
Terbongkarnya pembunuhan berantai itu, setelah Polisi melakukan penyelidikan terkait penemuan potongan tubuh korban pembunuhan dan mutilasi Septia Adinda di aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Padangpariaman dan Kota Padang, pada Selasa (17/6) dan Rabu (18/6).
Pascapenemuan mayat Septia Adinda itulah, Polisi berhasil mengungkap identitas pelaku pemutilasi gadis yang tubuhnya terpotong-potong menjadi beberapa bagian dan berhasil menangkap Wanda di kediamannya. Namun, dari hasil pemeriksaan, Wanda mengaku melakukan pembunuhan terhadap dua perempuan lainnya.
Wanda melakukan pembunuhan sadis tehadap dua gadis bernama Siska Oktavia Rusdi yang akrab disapa Cika dan Adek Gustiana pada Januari 2024 silam. Usai membunuh kedua mahsiswi Fakultas Manajemen AKBP-STIE Padang itu, Wanda membuang mayatnya ke dalam sumur tua yang berada di belakang rumahnya.
Polisi yang mendapatkan pengakuan Wanda segera melakukan evakuasi dengan memasang Police Line mengelilingi rumah Wanda pada Kamis (19/6). Tim Inafis Polres Padangpariaman bersama BPBD turun langsung ke lokasi dan membongkar sumur untuk mengangkat jasad kedua mahasiswi itu yang tutut disaksikan ratusan warga dan keluarga korban.
Yang lebih menyedihkan lagi, pada saat proses pembongkaran sumur, ibu kandung korban Siska Oktavia Putri alias Cika, Nila Yusnita (49), yang ingin menyaksikan langsung di lokasi, malah menyusul putri kesayangannya itu menghadap Sang Khalik..
Jarak rumah Nila ke sumur sekitar 3 kilometer. Di pertengahan jalan, 500 meter dari lokasi sumur, sang ibu kena serangan jantung dan meninggal dunia. Ibu Cika sempat jatuh pingsan dan langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat. Sayangnya, tim medis yang menangani ibu Cika menyatakannya sudah meninggal dunia.












