PADANG, METRO–Dari Kota Padang, suara sejuk mengalir deras. Komunitas Ojek Online (Ojol) Kota Padang menegaskan sikap mereka, menolak segala bentuk unjuk rasa yang berujung anarkis, dan memilih jalan damai demi menjaga suasana kondusif di Ranah Minang dan Indonesia, pada Minggu (31/8).
Pernyataan itu disampaikan saat pertemuan komunitas di Warung Mas Bagus 2, Jalan Tapi Pasang kawasan Simpang Kinol, Padang, Minggu siang. Hadir sejumlah pengemudi seperti Alfian, Al Karia, Dayat, Moncos, Boni, Choki, Andri, Fery, Robi, dan Adek. Pertemuan turut dipantau oleh jajaran Intelkam Polda Sumbar Divisi 2, di antaranya Ari dan Anton.
“Kami cari rezeki, bukan cari ribut” tegas salah satu anggota komunitas.
Dalam suasana penuh kekeluargaan, komunitas ojol Padang menegaskan bahwa profesi mereka murni untuk mencari nafkah halal, bukan untuk menjadi bagian dari gerakan massa yang bisa merugikan banyak pihak.
“Kami di sini bekerja untuk keluarga. Tidak ada alasan bagi kami ikut demo yang anarkis. Silakan orang berdemo, itu hak, tapi harus sesuai hukum. Komunitas Ojol Padang tidak bertanggung jawab atas demo hari ini ataupun besok. Itu bukan jalan kami,” ujar salah seorang anggota yang hadir.
Pernyataan ini menegaskan bahwa isu yang beredar di media sosial mengenai ribuan ojol akan turun ke jalan hanyalah kabar yang tidak benar. Bagi mereka, bekerja dengan tenang jauh lebih penting ketimbang terseret provokasi.
Jangan Ada Affan Berikutnya
Suasana pertemuan menjadi haru saat membicarakan wafatnya Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang menjadi korban insiden kendaraan taktis (rantis) Brimob di Jakarta, Kamis (28/8).
“Kami tidak ingin ada korban lagi. Jangan sampai ada ‘Affan’ berikutnya di Padang atau Sumbar. Silakan menyampaikan pendapat, tapi jangan dengan cara anarkis. Itu bukan demokrasi, itu hanya menyakiti sesama,” ucap salah satu tokoh komunitas dengan suara tegas.
Ucapan itu langsung disambut anggukan bulat para anggota. Mereka sepakat bahwa demokrasi harus dijalankan dengan martabat, tanpa kekerasan dan tanpa membuat orang lain menderita.












