JAKARTA, METRO – Founder Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik (KedaiKOPI), Hendri B Satrio menilai, pemilu 2019 sudah berjalan baik. Namun, memang perlu ada perbaikan di sejumlah sektor.
Hendri mengatakan, masih ditemukan sejumlah kendala teknis dalam pelaksanaan pemilu kali ini. Dia berharap masalah ini bisa diperbaiki supaya pemilu mendatang bisa lebih baik.
“Kinerja KPU harus lebih ditingkatkan. Saya nggak mau bilang buruk, (kinerja KPU) ini bagus tapi harus lebih keras karena banyak hal terjadi di lapangan, yang menurut saya tidak perlu terjadi,” ujar Hendri dalam diskusi bertajuk ‘Pemilu Serentak Yang Menghentak’ di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4).
Berdasarkan pengalamannya, Hendri masih menemukan adanya keterlambatan waktu pencoblosan. Jika seharusnya pukul 07.00 WIB sudah dibuka, namun ada TPS termasuk di tempatnya mencoblos, belum siap pada jam tersebut.
Selain itu, jumlah surat suara lebih banyak dari jumlah warga yang mencoblos.
“Dan kemudian harus clear juga peraturannya, mulai pukul 07.00 WIB itu panitianya baru siap-siap atau bagaimana?” kata Hendri.
Hal lain yang harus diperbaiki menurut Hendri yaitu distribusi logistik. Pasalnya masih ada keterlambatan di sejumlah daerah. Akibatnya pemilu terpaksa ditunda.
Adanya petugas TPS yang meninggal karena kerja terlalu keras juga menjadi sorotan. Peneliti Network For Democracy and Electoral Integrity (NETGRIT) Ferry Rizkiyansyah menilai, hal ini bisa saja disebabkan karena skema pemilu serentak dengan lima surat suara.
Petugas TPS menjadi kelelahan karena beban kerja berlebih, bahkan melakukan penghitungan suara hingga dini hari. “Mungkin ke depan pemilu tetap dipisah saja,” pungkas Ferry. (jpnn/rgr)














