“Kami ini bukan honorer yang dua atau tiga tahun menjabat. Kami ini sudah belasan tahun me/ngabdi tanpa henti. Harapannya memang dapat diakomodir di paruh waktu,” harapnya.
Sari menerangkan jumlah tenaga honorer yang saat ini tidak terdaftar di BKN dengan masa pengabdian mencapai belasan tahun jumlahnya 1.500 orang. Bahkan, pihaknya sudah lima kali melakukan aksi, ribuan tenaga honorer ini hanya berharap bisa bertemu dengan bupati, supaya bisa langsung menyampaikan kekecewaan selama ini.
Mereka juga sudah melakukan audiensi bersama anggota DPRD Padang Pariaman, namun tidak pernah mendapat jawaban yang pasti. Tidak hanya itu, pihaknya juga sudah mendatangi rumah dinas bupati, namun bupati awalnya tidak bisa bertemu karena hendak menjemput istri ke bandara.
“Tapi kami bersikukuh akan menunggu hingga bupati kembali. Usaha itu membuahkan hasil kami berhasil bertemu bupati selama 15 menit di rumah dinas, namun pembicaraan tidak menemukan titik terang karena bupati sempat mengangkat telepon di tengah pertemuan,” ujarnya.
Menurut informasi, Bupati Padangpariaman sedang Rapat Paripurna di DPRD Padang Pariaman. Dan rencananya perwakilan peserta aksi akan bertemu dengan Sekretaris Daerah Padangpariaman. (ozi)












