“Kami akan terus menertibkan pelanggaran-pelanggaran ini karena berdampak langsung terhadap keselamatan di jalan raya. Kami mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin dalam berlalu lintas. Operasi Patuh Singgalang 2025 bukan semata-mata penindakan, tetapi juga bentuk edukasi agar masyarakat lebih sadar hukum dan menjadikan keselamatan sebagai kebutuhan bersama di jalan,” tegas dia.
Kecelakaan Menurun
Kombes Pol Reza mengatakan, kecelakaan lalu lintas selama pelaksanaan Operasi Patuh Singgalang 2025 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada operasi tahun ini, jumlah kejadian kecelakaan turun sebesar 34 persen, dari 83 kasus pada 2024 menjadi 62 kasus pada 2025.
“Penurunan angka kecelakaan ini menunjukkan dampak positif dari pelaksanaan operasi. Jumlah korban meninggal dunia menurun 25 persen, dari 10 orang menjadi 8 orang. Korban luka berat turun 45 persen, dari 16 menjadi 11 orang, dan korban luka ringan turun 59 persen, dari 121 menjadi 76 orang,” kata Kombes Pol Reza.
Terkait kerugian materiil akibat kecelakaan, ujar Kombes Pol Reza, juga menurun sebesar 25 persen, dari Rp179.100.000 menjadi Rp143.650.000. Meski begitu, ia menyoroti bahwa puncak kecelakaan harian tetap terjadi pada hari ke-11 pelaksanaan operasi, yakni 26 Juli 2025, dengan 12 kejadian dalam satu hari.
“Dari jenis kendaraan yang terlibat, sepeda motor masih mendominasi kecelakaan meskipun jumlahnya menurun 39 persen, dari 106 unit pada 2024 menjadi 76 unit pada 2025. Namun, kecelakaan yang melibatkan mobil penumpang justru meningkat 20 persen, dari 12 menjadi 15 unit. Secara total, kendaraan yang terlibat kecelakaan turun 35 persen,” tutupnya. (rgr)













