JAKARTA, METRO–Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden pembubaran ibadah jemaat Kristen dan perusakan rumah doa di Kota Padang, Sumatera Barat, pada 27 Juli 2025.
Ironisnya, kejadian ini berlangsung di depan anak-anak yang turut menyaksikan tindakan intoleran tersebut. Padahal, jika merujuk data indeks kerukunan umat beragama (KUB) pada 2024 sebesar 76,47 persen.
Indeks KUB naik 0,45 point jika dibandingkan dengan 2023, yang sebesar 76,02 persen. Meski demikian, tantangan dalam menjaga kerukunan umat beragama masih terdapat hambatan.
Kepala PKUB Kemenag Muhammad Adib Abdushomad menyayangkan masih terjadinya peristiwa dugaan intoleransi, seperti yang terjadi di Kota Padang, Sumbar. Ia menekankan pentingnya memperkuat komunikasi lintas kelompok demi mencegah konflik serupa.
“Saya sangat menyayangkan kejadian tersebut. Rumah doa kembali menjadi titik gesekan karena kurangnya komunikasi dan miskomunikasi di lapangan,” kata Gus Adib kepada wartawan, Selasa (29/7).
“Saya berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi dan lebih mengedepankan tabayyun, musyawarah, dan dialog lintas pihak sebagai jalan penyelesaian,” sambungnya.
PKUB telah berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sumatera Barat dan mendorong FKUB Kota Padang untuk turun langsung ke lokasi kejadian, guna memastikan penanganan dilakukan secara adil dan untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.












