PADANG, METRO–Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah kabupaten kota di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) semakin meluas. Bahkan, hingga Kamis (24/7), total hutan dan lahan yang telah terbakar di Kabupayen Limapuluh Kota mencapai 864 hektare dan di Kabupaten Solok hampir 300 hektare.
Untuk mempercepat penanganan karhutla dan mencegah kebakaran semakin meluas, pemerintah daerah telah meminta BMKG dan BNPB untuk melakukan melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) atau rekayasa curah hujan di Sumbar mulai Jumat (25/7) hingga Selasa (29/7). Wilayah pertama yang akan dilewati pesawat beserta 1 ton bahan semai yakni, kawasan lembah harau di Kabupaten Limapuluh Kota.
Kepala Pelaksana BPBD Sumbar, Rudy Rinaldy mengatakan, OMC ini sebagai bentuk dukungan BNPB bekerja sama dengan BMKG dalam rangka penanganan besarnya Karhutla yang terjadi. Salah satunya OMC untuk daerah 50 Kota, dan bakal dilanjutkan ke Kabupaten Solok, serta beberapa daerah lainnya.
“Kalau tidak halangan, besok (hari ini-red) Operasi Modifikasi Cuaca ini akan dilaksanakan, karena ada kemungkinan bibit-bibit awan hujan sudah mulai nampak di Kabupaten Limapuluh Kota. Jadi bibit awan muncul di Solok, juga akan dilakukan,” kata Rudy usai Rapat Koordinasi OMC Karhutla di BPBD Sumbar, Kamis (24/7).
Rudy mengungkapkan, setidaknya hingga hari ini BPBD Sumbar telah menerima laporan dari tujuh kabupaten dan kota yang dilanda Karhutla selama musim kemarau. Dari tujuh daerah tersebut, setidaknya hampir 500 hektare daerah yang terdampak Karhutla ini, tapi yang paling parah Kabupaten Solok dan Limapuluh Kota.
“Selain OMC, BPBD Sumbar juga telah mengerahkan armada pengangkut air di daerah terdampak paling parah, seperti di Kabupaten Limapuluh Kota. Semua personel gabungan juga telah berusaha keras di lapangan untuk melakukan pemadaman, agar masalah ini cepat teratasi,” ujarnya.
Kepala BMKG Stasiun Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Desindra Deddy Kuniawan menjelaskan, OMC ini sangat penting dilakukan untuk mempercepat turunnya hujan. Terlebih lagi dua daerah di Sumbar sudah menetapkan Tanggap Darurat (TD) Karhutla, yakni Solok dan Limapuluh Kota.














