“Tidak hanya jumlahnya yang meningkat, apresiasi penonton terhadap film nasional juga tinggi. Tahun lalu tercatat sebanyak 80 juta penonton menyaksikan film produksi dalam negeri di bioskop,” tuturnya.
Salah satu pencapaian membanggakan adalah film animasi nasional Jumbo yang meraih lebih dari 10,6 juta penonton di Indonesia. Selain sukses di dalam negeri, film tersebut kini juga diputar di 15 negara di dunia.
LSF terus berkomitmen untuk mendukung ekosistem perfilman nasional. Dengan menggandeng seluruh pemangku kepentingan, termasuk pengusaha bioskop dari jaringan XX1, CGV, Cinepolis, serta bioskop independen, LSF mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas film Indonesia.
“Kami ingin film nasional mendapat tempat terbaik di hati penonton dan terus mendorong lahirnya karya-karya yang membanggakan, baik di dalam negeri maupun di pentas dunia,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir yang menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan sosialisasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri di Kota Padang. Ia menekankan pentingnya membangun kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, dalam memilih tontonan yang sesuai dengan usia dan nilai-nilai budaya bangsa.
“Sebuah film bisa memberi pengaruh besar bagi penontonnya, terutama anak-anak. Jika proses sensor dilakukan secara tepat, maka anak-anak akan mendapatkan tontonan yang edukatif sesuai usia, serta terhindar dari konten yang tidak layak,” ujar Maigus. (rom)













