JAKARTA, METRO–Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus 2025 mendatang, pemerintah bersiap meluncurkan tiga program prioritas nasional. Ketiga program ini akan mulai diluncurkan pada bulan Juli sebagai bagian dari upaya akselerasi pembangunan dan pengentasan kemiskinan menuju visi Indonesia Emas 2045.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menyampaikan program-program tersebut merupakan bagian dari strategi utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang dikenal dengan sebutan Trisula Pemerataan. Menurutnya, agenda peluncuran ini bertepatan dengan semangat kemerdekaan yang akan dirayakan oleh bangsa Indonesia.
“Perkembangan terbaru dari pemerintah pada bulan Juli ini ada beberapa agenda penting yang akan dijalankan oleh pemerintah dan itu juga bertepatan dengan perayaan 80 tahun kemerdekaan Indonesia. Jadi akan ada tiga program yang akan diluncurkan oleh pemerintah sepanjang bulan Juli dari awal sampai akhir bulan Juli,” kata Hasan Nasbi, Rabu (9/7).
Ia menjelaskan, tiga program tersebut merupakan implementasi utama yang diyakini Presiden Prabowo sebagai fondasi untuk memutus rantai kemiskinan. MenuÂrutnya, ketiga senjata untuk mengentaskan kemiskinan itu yakni, kesehatan, pendidikan, dan sosial ekonomi.
“Nah ada tiga program yang sangat besar, sangat masif juga yang akan diluncurkan di sepanjang bulan Juli ini akan diresmikan oleh bapak presiden nanti yang pertama adalah sekolah rakyat,” ucap Hasan.
Program pertama yang akan diluncurkan adalah Sekolah Rakyat, yang dirancang khusus untuk menampung anak-anak dari keluarga yang hidup dalam kemiskinan ekstrem. Sebanyak 100 Sekolah Rakyat akan diluncurkan pada tahap pertama.
“Jadi program ini adalah untuk memutus rantai kemiskinan keluarga yang dari tingkat kemiskinan ekstrem, ini memang selama ini tidak dapat tertampung juga dalam pendidikan reguler, walaupun sudah gratis karena mereka betul-betul dalam keadaan yang sangat sulit, sehingga tanggung jawab ini harus diambil alih oleh negara dan mereka dimasukkan ke dalam sekolah rakyat,” jelas Hasan.
Tak hanya pendidikan, anak-anak di Sekolah Rakyat juga akan mendapatkan jaminan kebutuhan dasar, berupa tempat tinggal hingga makan tiga kali sehari. Ia menyebut, terdapat 0,7 persen warga miskin ekstrem yang akan mendapat pendidikan di Sekolah Rakyat.














