Pasar ini, kata Gusti, merupakan pasar potensial hari ini dan masa depan bagi Bank. Oleh karena itu Bank Nagari sangat aktif dalam kegiatan literasi dan pemasaran ke sekolah-sekolah dan kampus, serta kegiatan yang digandrungi anak muda seperti Car Free Day, Run, Olahraga, Kesenian, Budaya, Perlombaan, games, festival belanja dan kuliner serta even-even menarik lainnya.
“Ketiga, sasaran yang lebih spesifik lagi serta selama ini terus diharapkan semakin kongkrit peningkatan kontribusinya untuk membantu Sumbar, adalah para perantau Minang. Sebagaimana data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) OJK tentang data perbankan di Sumbar, maka perbandingan antara volume pinjaman dengan dana masyarakat yang dihimpun perbankan di Sumbar, atau dikenal dengan istilah Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah mencapai 129 % sampai dengan 130%,” katanya.
Rasio LDR Sumbar ini tidak ideal karena rentang idealnya sesuai standar perbankan adalah antara 84% sampai dengan 94%. Dengan kondisi ini, mangakibatkan Bank Nagari harus mencari dana masyarakat berupa giro, tabungan dan deposito ke luar Sumbar, terutama ke Jakarta. Jika berurusan dengan pemilik dana besar yaitu korporasi, maka berlaku mekanisme pasar supply dan demand, sehingga umumnya suku bunga/bagi hasil yang diminta korporasi tersebut tergolong mahal, sehingga tidak baik untuk daya saing suku bunga pinjaman yang akan ditawarkan kepada masyarakat, serta juga membebani biaya operasional Bank Nagari.
“Oleh karena itu harus ada terobosan untuk mencari dan mendapatkan sumber dana yang lebih wajar, yaitu pasar perantau Minang. Dengan pertemuan dan sosialisasi yang dikemas dengan akrab, diharapkan semakin kongkrit terbangun rasa membangun kampung dari para perantau dengan ikut membantu sumber pendanaan Bank Nagari, dengan salah satu caranya adalah pembukaan rekening secara online di Bank Nagari,” tegas Gusti.
Gusti menyampaikan apabila para perantau Minang banyak menabung dan menyimpan uangnya di Bank Nagari, maka hal tersebut akan sangat membantu struktur sumber pendanaan Bank Nagari, sehingga Bank Nagari akan semakin kompetitif dan labanya akan semakin meningkat untuk kemudian menjadi dividen pemegang saham yang akan masuk langsung sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) di APBD masing-masing Pemda (Pemprov Sumbar serta Kabupaten dan Kota di Sumbar) yang selanjutnya berguna untuk program pembangunan berbagai bidang di daerah.
“Di antara kegiatan sosialisasi dan pemasaran Bank Nagari dan fitur pembukaan rekening online ini kepada segmen perantau Minang ini, maka kegiatan melakukan kunjungan dan pertemuan dengan para tokoh-tokoh dan organisasi perantau merupakan salah satu strategi efektif yang dilakukan Bank Nagari,” kata dia.
Karena hanya dengan rombongan kecil dan peralatan yang sederhana, kata Gusti lagi, Bank Nagari bisa bertemu dengan ratusan perantuan dan ribuan akses ke kantong-kantong data based komunitas perantau yang potensial menjadi nasabah Bank Nagari melalui pembukaan rekening online serta produk dan layanan lainnya yang berkembang dari pertemuan, serta dapat ditindaklanjuti setelah pertemuan, seperti rencana investasi di Sumbar, kerjasama lalu lintas keuangan, kerjasama layanan teknologi dan aplikasi, pemberian pinjaman dan lainnya.
“Oleh karena itu Bank Nagari berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sumbar yang telah mengajak dan memfasilitasi Bank Nagari untuk ikut dalam kegiatan pertemuan Pepmprov. Sumbar dengan organisasi-organisasi Perantau Minang, bersamaan dengan kegiatan Pemprov Sumbar menyosialisasikan program unggulan daerah serta mengharapkan dukungan para perantau untuk berkontribusi nyata membangun Sumbar,” ujarnya.
Menurut Gusti, bukan hal mudah bagi Bank Nagari untuk bisa mengumpulkan dan bertemu dengan banyak tokoh dan komunitas perantau Minang. Ketika ajang tersebut disediakan slot waktu oleh Pemprov Sumbar kepada Bank Nagari untuk pemaparan dan melakukan pemasaran, tentu sangat disambut baik oleh Bank Nagari.
“Bagi Bank Nagari jelas kolaborasi kegiatan ini sangat bermanfaat karena Perantau Minang lebih antusias hadir karena diundang oleh Kepala Daerah. Dalam kegiatan pemasaran, hal ini wajar dilakukan oleh Bank karena ada benefit yang bisa langsung diperoleh saat even dan ada benefit yang akan diakses lebih lanjut berdasarkan data based perantau yang diperoleh,” ulanya.
Dengan demikian kondisi dan pertimbangan bahwa LDR Perbankan di Sumatera Barat yang berkisar 129% sampai dengan 130%, mengharuskan Bank-Bank di Sumbar untuk mencari sumber pendanaan ke luar Sumbar. Bagi Bank Nagari salah satu pasar potensialnya adalah para perantau Minang.
“Karena itu ke depannya, Bank Nagari akan senang hati apabila di daerah-daerah dan kantong-kantong yang banyak perantau minangnya, Bank Nagari diminta hadir dengan perhitungan benefit nantinya Bank Nagari akan mendapatkan nasabah baru atau peningkatan jumlah nasabah atau data based potensi nasabah,” kata dia.
Sebagai gambaran tentang antusiasme masyarakat menyambut fitur pembukaan rekening online di Ollin by Nagari, dari bulan Januari 2025 sampai Juni 2025 atau lebih kurang 6 bulan, telah diterima pembukaan rekening tabungan online sebanyak 9.668 rekening dengan saldo per 30 Juni 2025 sebesar Rp9,5 Miliar. Suatu angka yang cukup signifikan dan menjanjikan untuk suatu fitur yang baru dirilis.
Roni Edrian pada akhir pernyataannya menyampaikan bahwa Super Apps Ollin by Nagari juga dilengkapi dengan Aplikasi Nagari Digital Masjid (NDM) yaitu suatu aplikasi yang memudahkan masyarakat di rantau untuk mengetahui dan mengikuti perkembangan data dan informasi dari masjid dan mushala di kampung halaman masing-masing, serta dengan mudah melakukan infak sedekah dan wakaf karena menu donasinya dan transfer uangnya tersedia di Ollin by Nagari, serta dilengkapi dengan QRIS masing-masing masjid dan mushala tersebut. (*)












