Soal kekhawatiran atas penghilangan kejadian sejarah dalam proses penulisan ulang sejarah ini, Fadli Zon menampik tegas. Dia mengatakan tak ada hubungan antara penulisan ulang sejarah kali ini dengan kejadian tersebut. Sebab, yang ditulis ulang atau yang dimutakhirkan ini tidak spesifik mengenai kejadian sejarah 98, tapi kejadian sejarah secara umum.
“Itu nggak ada hubungannya sebenarnya. Ini yang kita tulis itu bukan (khusus,red) sejarah 98. Tapi sejarah secara umum dari 1,8 juta tahun yang lalu sampai sekarang,” jelasnya.
Kalau pun ada keraguan atau dirasa tidak sesuai dengan hasil penulisan ulang sejarah ini, ia mengatakan, pihaknya sangat terbuka. Ada uji publik yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyampaikannya.
“Kan ada uji publik. Karena Nggak ada yang dirahasiakan, semuanya transparan, semuanya terbuka. Saya kemarin aja kan sangat terbuka di DPR,” paparnya.
Seperti diketahui, kekhawatiran ini muncul setelah sebelumnya Fadli Zon sempat menyebut pemerkosaan massal pada Mei 1998 hanya rumor. Pernyataan ini pun sudah diklarifikasi olehnya, bahwa dia tak menafikkan adanya kejadian tragis tersebut. (jpg)

















